Ini Daftar Calon Kandidat Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Ada dari Asia hingga Afrika

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Apr 2025, 12:40
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Paus Fransiskus bersiap menyampaikan pesan dalam kunjungannya di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Paus Fransiskus bersiap menyampaikan pesan dalam kunjungannya di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Ak/tom)

Ntvnews.id, Vatikan - Wafatnya Paus Fransiskus menandai babak penting dalam perjalanan Gereja Katolik. Para Kardinal kembali berkumpul di Vatikan dalam konklaf untuk menentukan pemimpin baru umat Katolik.

Untuk kali pertama dalam sejarah, peluang terbuka bagi Asia dan Afrika untuk mengirimkan wakilnya menduduki posisi tertinggi dalam Gereja Katolik, memberi harapan bagi 1,3 miliar umat yang tersebar di seluruh dunia.

Setelah pemakaman Paus Fransiskus, ritual konklaf yang penuh kekhidmatan digelar secara tertutup di Kapel Sistina. Di sana, para kardinal di bawah usia 80 tahun melakukan beberapa kali pemungutan suara sampai salah satu kandidat mendapatkan dukungan dua pertiga suara.

Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhir pada hari Senin, 21 April 2025, waktu setempat di Vatikan, setelah melewati masa sakit yang berkepanjangan pada usia 88 tahun.

Dilahirkan di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936, Paus Fransiskus menjadi figur yang penuh kasih namun juga sering kali mengundang perdebatan selama sepuluh tahun masa jabatannya sebagai pemimpin umat Katolik.

Selama ini, posisi Paus cenderung diisi oleh figur dari Eropa. Namun, perhatian dunia kini tertuju pada tokoh-tokoh dari kawasan Selatan, yang mencerminkan perubahan peta kekuatan dalam tubuh Gereja Katolik.

Peter Turkson (Ghana)

Kardinal Peter Turkson merupakan salah satu tokoh penting dari Afrika yang banyak dihormati karena perannya yang dinamis di level internasional.

Mantan Uskup Agung Cape Coast ini, yang kini berusia 76 tahun, diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2003. Ia memegang posisi vital pada era Paus Fransiskus sebagai pimpinan Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian.

Turkson terkenal di kalangan gereja sebagai figur yang vokal dalam isu-isu perubahan iklim, keadilan sosial, dan pemberantasan kemiskinan. Ia juga pernah diutus oleh Paus Fransiskus sebagai perwakilan perdamaian ke Sudan Selatan.

Jika terpilih sebagai Paus, Turkson akan mencetak sejarah sebagai Paus kulit hitam pertama, yang dapat memperkuat hubungan Gereja Katolik dengan benua Afrika.

Luis Antonio Tagle (Filipina)

Salah satu kandidat kuat lainnya adalah Luis Antonio Tagle, mantan Uskup Agung Manila yang kerap dijuluki "Fransiskus dari Asia."

Kardinal yang kini berusia 67 tahun tersebut menjabat sebagai Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa. Ia dikenal sebagai tokoh yang progresif, dengan komitmen tinggi terhadap keadilan sosial, penerimaan terhadap kaum termarjinalkan, dan nilai-nilai kasih.

Apabila ia dipercaya menjadi Paus, maka untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang Asia akan menempati tahta Kepausan, membuka lembaran baru dalam perjalanan Gereja Katolik.

Pietro Parolin (Italia)

Kardinal Pietro Parolin telah menjalankan tugas sebagai Kardinal Sekretaris Negara sejak 2013, bekerja langsung di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus. Ia terlibat dalam berbagai perundingan penting antara Vatikan dan pemerintah di Tiongkok serta kawasan Timur Tengah.

Dengan pengalamannya yang luas, Kardinal berusia 70 tahun ini juga telah menjadi anggota Dewan Kardinal sejak tahun 2014.

Parolin dikenal sebagai pendukung kuat dalam menangani isu perubahan iklim, pengentasan kemiskinan, dan pembelaan terhadap keadilan ekonomi.

Peter Erdo (Hongaria)

Kardinal dari Hongaria, Peter Erdo, telah menjabat sebagai Uskup Agung Esztergom-Budapest sejak tahun 2003.

Jika ia terpilih menjadi Paus, Erdo akan menjadi tokoh kedua dari bekas negara komunis di Eropa yang naik ke posisi tersebut, mengikuti jejak Paus Yohanes Paulus II dari Polandia.

Selain empat nama tersebut, beberapa kandidat lain yang juga memiliki peluang besar untuk menjadi Paus adalah Robert Sarah dari Guinea, Matteo Zuppi dari Italia, dan Mario Grech dari Malta.

x|close