Ntvnews.id, Jakarta - Penghimpunan zakat LAZ Rabbani meningkat dari Rp1,5 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp11,8 miliar di tahun 2024, dan telah mencapai Rp6,8 miliar hanya dalam tiga bulan pertama tahun 2025. Ini bukti bahwa pengelolaan zakat yang profesional mampu menciptakan kepercayaan publik dan menggerakkan transformasi sosial,” tegas Prof. Waryono Abdul Ghafur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, dalam kunjungannya ke Kabupaten Bogor.
Ia menyampaikan hal tersebut saat meninjau langsung Program Pemberdayaan Ekonomi Mustahik yang dijalankan oleh LAZ Rabbani, termasuk pelatihan digital marketing dan peternakan domba di Desa Tapos Dua serta bootcamp UMKM di Hotel Swiss-Belcourt. Dalam kesempatan itu, Prof. Waryono memberikan apresiasi atas langkah nyata Rabbani dalam menciptakan kemandirian ekonomi bagi mustahik.
“Kita tidak bisa memandang kemiskinan sebagai takdir semata. Kemiskinan, jika tidak diberdayakan, bisa menggiring pada kekufuran. Maka zakat harus hadir sebagai kekuatan penggerak ekonomi umat,” ujarnya.
Salah satu program unggulan yang ditinjau adalah peternakan domba hasil kolaborasi LAZ Rabbani dan DPMA IPB University di bawah koordinasi Dr. Bramada Winiar Putra. Program ini menghasilkan rata-rata 700 ekor per tahun dari domba jenis crossbreed Merino, yang dikenal produktif dan tahan iklim. Tak hanya untuk kebutuhan qurban, kotoran domba juga diolah menjadi pupuk kompos yang mendukung sektor pertanian lokal.
LAZ Rabbani juga melengkapi upaya pemberdayaan dengan pelatihan teknisi AC, penyediaan air bersih untuk 500 kepala keluarga, pemberdayaan mustahik disabilitas, hingga bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang direkomendasikan Dinas Sosial Kabupaten Bogor.
“Zakat harus dimaknai sebagai kekuatan ekonomi. Kementerian Agama mendorong LAZ untuk memperluas peran mereka dalam pemberdayaan masyarakat, bukan hanya fokus pada penghimpunan,” kata Prof. Waryono.
Dari sisi tata kelola, LAZ Rabbani telah memiliki 34 SOP penghimpunan dan penyaluran, menyediakan 18 produk berbasis syariah, serta diaudit oleh Itjen Kemenag dengan predikat baik. Seluruh amilnya juga telah tersertifikasi.
Prof. Waryono mengajak seluruh elemen umat untuk bersatu dalam gerakan kebangkitan ekonomi berbasis zakat. “Mari kita bangun ukhuwah iqtishodiyah — persaudaraan ekonomi — untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berkeadilan,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPS LAZ Rabbani Ust. Dr. Erwandi Tarmizi, MA; Dr. Ihsan N. Fadli; Komandan Batalyon POMAD Jonggol Letkol CPM Mochamad Nurul Ihsan, S.Sos; Kepala Kankemenag Kabupaten Bogor H. Syukri Ahmad Fanani; dan perwakilan Kanwil Kemenag Jawa Barat Mohamad Rifa’i, S.Hum.