Biadab! Bayi 3,5 Bulan di Sumut Dicabuli Kakek Sendiri Hingga Kelamin Rusak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Mei 2025, 10:19
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Bayi 3,5 bulan Dicabuli Kakek Sendiri di Sumut Bayi 3,5 bulan Dicabuli Kakek Sendiri di Sumut (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang ibu di Sumatera Utara mengungkapkan kesedihannya yang mendalam setelah mendapati bahwa anak perempuannya yang berusia 3,5 bulan menjadi korban pencabulan oleh kakeknya sendiri sampai kemaluan korban rusak.

Peristiwa memilukan ini terjadi di Ambarita, Kabupaten Samosir, namun upaya pencarian keadilan justru diwarnai hambatan dan dugaan suap oleh aparat setempat. Sang ibu mengaku bingung dengan proses hukum yang harus dijalani, terutama soal visum dan penanganan kasusnya.

“Jadi ibu, kalau saya visum berarti kan harus ke p=Polres sini kan? Padahal kan TKP-nya kan ada di Ambarita Samosir, kan? Harusnya kan ke polisi setempat ya kan? Padahal polsek setempat kan udah disuap macam mana,” ujar sang ibunda, dilansir akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Senin, 5 April 2025.

“Jadi saya hanya ingin memeriksakan apakah benar betul, apakah tidak? Kemaluan putri saya ini rusak. Kalau memang betul dia rusak, saya naik kan ke Polda, bawa pers,” lanjutnya dengan suara yang terguncang.

Ilustrasi - Tindak asusila terhadap anak.  <b>(Antara)</b> Ilustrasi - Tindak asusila terhadap anak. (Antara)

Baca Juga: Bejat! Pria Paruh Baya Perkosa Anak SD di Wonogiri

Ia menceritakan beban berat yang ia tanggung selama ini. Selain anaknya yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh ayah kandungnya si ibu sendiri, sang ibu juga mengalami pengkhianatan dalam rumah tangga saat sedang hamil besar.

“Sedangkan saya, pas hamil 6 bulan suami saya selingkuh. Jadi, double lah penderitaanku, ini juga lebih menderita. Gitu ibu. Ngeri lah. Nangisnya itu kejang-kejang pas terjadi begini kan, napasnya udah sesak,” ucapnya lirih.

Tak tinggal diam, sang ibu pun berusaha mencari keadilan hingga mendatangi Polres, namun justru mengalami perlakuan yang membuatnya makin terpukul. Ia mengaku berhadapan langsung dengan aparat kepolisian yang berpihak pada pelaku, yaitu ayah kandungnya sendiri.

“Jadi, sampai aku lawan Bapak Polres Pak Simanjuntak, Polsek Pangururan. Bapak lahir dari perempuan, Bapak juga punya anak perempuan. Kemarin Bapak pihak saya, sekarang Bapak pihak Bapak saya,” ungkap perempuan malang tersebut.

“Bapak bilang (dicabuli) normal. Saya perlihatkan perlihatkan kemaluan putri saya. Kan saya foton ibu. Nggak mau dia. Langsung pergi dia. Nangis aku di Polres itu. Banyak polisi yang lihat. Kenapa, ibu? Kenapa, ibu?” keluhnya penuh pilu.

Kasus ini membuka kembali luka lama terkait lemahnya perlindungan hukum bagi korban kekerasan seksual, khususnya ketika pelaku merupakan anggota keluarga. Sementara sang ibu menyatakan siap membawa kasus ini hingga ke Polda, harapan besar tertuju pada adanya penegakan hukum yang adil dan perlindungan yang nyata bagi korban.

x|close