Iran Bantah Gencatan Senjata dengan Israel yang Diklaim Amerika Serikat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jun 2025, 10:20
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi (Antara)

Ntvnews.id, IranPemerintah Iran secara tegas membantah klaim Amerika Serikat bahwa kedua negara telah menyepakati gencatan senjata dengan Israel. Meski begitu, Iran memberi sinyal terbuka untuk menghentikan eskalasi, asalkan syarat tertentu dipenuhi.

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, pada Selasa, 24 Juni 2025 dini hari waktu setempat. Ia menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan damai yang bersifat permanen.

“Sampai saat ini, TIDAK ADA 'kesepakatan' tentang gencatan senjata atau penghentian operasi militer,” tulis Araghchi melalui akun resmi X (sebelumnya Twitter) pada pukul 4:16 pagi waktu Iran.

Namun ia menambahkan, jika Israel menghentikan agresi sebelum batas waktu tersebut, Iran tidak berniat melanjutkan serangan.

Pernyataan Araghchi tersebut muncul hanya beberapa jam setelah wawancara eksklusif Trump dengan NBC News yang mana Presiden AS itu menyatakan bahwa gencatan senjata antara kedua negara akan berlangsung selamanya.

“Dengan asumsi semuanya berjalan sebagaimana mestinya, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua Negara, Israel dan Iran, karena memiliki Stamina, Keberanian, dan Kecerdasan untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut 'PERANG 12 HARI’,” tulisnya di Truth Social.

Meski Trump mengumumkan jadwal dan optimisme soal berakhirnya konflik, pemerintah Israel belum mengonfirmasi secara resmi apakah mereka telah menyetujui gencatan senjata seperti yang diklaim Washington.

Sebelumnya, Trump juga mengungkap bahwa Iran sempat memberi peringatan kepada AS sebelum meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik Amerika di Qatar.

“(Pemberitahuan itu) memungkinkan tidak ada nyawa yang hilang, dan tidak ada yang terluka,” ujar Trump, seraya menyebut hal itu sebagai langkah bijak yang membantu Kedutaan Besar AS di Doha mencabut perintah berlindung di tempat.

Usai serangan itu, pemerintah Qatar pun segera membuka kembali wilayah udara sipilnya hanya dalam waktu enam jam.

Kendati AS telah mengumumkan jadwal gencatan senjata dan menyuarakan kemenangan diplomatik, Iran tetap mengedepankan posisi hati-hati. Negara itu menekankan bahwa gencatan hanya mungkin terjadi jika Israel menghentikan serangan lebih dulu.

x|close