Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Marthinus Hukom menyebut sejumlah masyarakat di Indonesia tergiur menjadi kurir narkoba, karena upahnya yang cukup besar. Yakni Rp30 juta setiap mengantarkan 1 kilogram narkotika.
"Apalagi jika dihadapkan dengan penghasilan mereka setiap hari, setiap bulan yang hanya sebesar Rp5 juta," ujar Marthinus dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.
Atas itu, kata dia, salah satu kunci pencegahan adalah dengan membangun benteng moral masyarakat yang saat ini terus dibangun BNN di wilayah perbatasan negara melalui pendekatan kolaboratif.
Upaya itu penting digencarkan, karena permasalahan masyarakat yang menjadi kurir narkoba terkait dengan keinginan dari diri masing-masing.
Kepala BNN Marthinus Hukom. (YouTube)
Baca Juga: Rikwanto ke Kepala BNN: Ada Lab Narkoba di dalam Rutan
"Ada dua pilihan moral yang terjadi ketika masyarakat ditawarkan, masalahnya mau jadi kurir atau tidak," kata dia.
Ia mencontohkan, ada beberapa kasus yang baru-baru ini ditemukan BNN, yakni adanya para nelayan yang ditawari untuk menjadi kurir narkoba dengan upah Rp40 juta.
"Nah, karena penghasilannya per bulan Rp5 juta ketika keempat nelayan ini ditawari, mereka langsung mau," kata Marthinus.
Karenanya BNN terus berupaya membangun ketahanan keluarga, masyarakat, lingkungan permainan, lingkungan pendidikan, dan sebagainya, untuk menghindari keterlibatan dengan narkotika.
Marthinus juga menyampaikan bahwa lembaganya juga bekerja sama dengan 49 ekspedisi yang membantu untuk mendeteksi semua pintu-pintu transportasi, baik dari kapal laut, pesawat, bus, dan lain-lain.
Kepala BNN, Komjen Pol Martinus Hukom (NTVNews.id/ Adiansyah)
Baca Juga: BNN Tetapkan 10 Wilayah Prioritas Pengawasan Jalur Penyelundupan Narkoba
BNN pun kerap menggandeng pemengaruh atau influencer guna menyosialisasikan penangkapan kasus dan bahaya narkotika di media sosial.
"Ini sebagai bentuk pencegahan. Jadi, ketika kami mengumumkan kasus, biasanya kami membawa para influencer dengan followers yang cukup tinggi di media sosial," tandas jenderal polisi bintang tiga itu.