Detik-detik 17 Warga Sipil Masuk ke Lokasi Pemusnahan Amunisi Usai Ledakan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Mei 2025, 09:48
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Warga sipil masuk ke lokasi pemusnahan amunisi. Warga sipil masuk ke lokasi pemusnahan amunisi.

Ntvnews.id, Jakarta - Warga sipil turut jadi korban tewas akibat ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 12 Mei 2025. Total ada sembilan warga yang meninggal dunia.

Mereka bisa ada di lokasi, karena hendak mengumpulkan logam sisa ledakan amunisi untuk selanjutnya dijual. Warga terbiasa melakukan hal itu.

Dalam video yang beredar, jumlah warga sipil yang masuk ke lokasi pemusnahan berjumlah belasan. Tepatnya 17 orang. Beruntung, tak semua dari mereka jadi korban meninggal dunia akibat ledakan.

Pada rekaman, nampak mereka berbondong-bondong masuk ke area pemusnahan. Hal itu terjadi usai ledakan berlangsung. Tak diketahui apakah ledakan yang terjadi merupakan ledakan pertama atau kedua. Sebab, disebutkan ada dua ledakan dalam pemusnahan tersebut.

Warga masuk ke area pemusnahan menggunakan sepeda motor. Mereka ada yang sendiri, ada pula yang berboncengan.

Mereka masuk ke lokasi seperti orang tengah balapan sepeda motor. Mereka memacu kendaraannya dengan kecepatan cukup tinggi. Ini diperkirakan agar mereka lebih cepat sampai ke lokasi, dan lebih banyak meraih logam bekas ledakan amunisi. 

Terlihat beberapa orang seperti membawa keranjang. Ada pula warga yang memutuskan turun dari motor yang tengah berpacu, untuk selanjutnya berjalan kaki ke sekitar lokasi yang agak jauh dari pusat ledakan. Tak diketahui nasib orang yang berjalan kaki tersebut.

Namun motor yang ia tumpangi, tetap melanjutkan perjalanan ke titik ledakan, bersama rombongan motor lainnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menjelaskan warga sipil bisa ikut tewas kemungkinan karena terkena ledakan susulan dari amunisi yang dimusnahkan.

Warga memang biasa mendatangi lokasi guna mencari keuntungan dari mengumpulkan logam bekas hasil ledakan amunisi yang dimusnahkan.

"Memang biasanya di sana apabila selesai peledakan, masyarakat datang untuk mengambi sisa-sisa peledakan tadi, apakah sisa-sisa logamnya yang dikumpulkan, tembaga, atau besi bekas granat, mortir," ujar Kristomei.

"Mungkin ada ledakan kedua atau detonator yang belum meledak sebelumnya, sehingga ketika masyarakat datang ke sana terjadi ledakan susulan," imbuhnya.

Kristomei menegaskan, amunisi kedaluwarsa berbahaya karena dapat meledak sewaktu-waktu. Karenanya, pemusnahan pun dilakukan.

Adapun lokasi pemusnahan amunisi adalah tanah milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut. Kristomei mengatakan lahan tersebut rutin digunakan untuk pemusnahan amunisi kedaluwarsa.

Berikut nama korban tewas ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut, baik dari TNI maupun warga sipil:

1. Kolonel Cpl Antonius Herma

2. Mayor Cpl Anda Rohanda

3. Kopda Eri Priambodo

4. Pratu Aprio Setiawan

5. Agus bin Kasmin

6. Ipan bin Obur

7. Anwar bin Inon

8. Iyus Ibing bin Inon

9. Iyus Rizal bin Saepuloh

10. Toto

11. Dadang

12. Rustiawan

13. Endang

x|close