Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, menegaskan agar TNI melakukan pemusnahan amunisi yang sudah tidak layak di lokasi yang aman dan jauh dari pemukiman warga, untuk menghindari insiden seperti yang terjadi di Garut, Jawa Barat, yang menelan belasan korban jiwa.
Menurut Amelia, TNI dan seluruh pihak terkait harus lebih memperhatikan dan bertanggung jawab atas keberadaan gudang amunisi, terutama yang berdekatan dengan pemukiman. Ia juga mengimbau agar TNI tidak memberikan akses kepada warga untuk mengambil sisa material amunisi yang bisa membahayakan.
"Praktik ini sangat membahayakan dan bisa memicu ledakan susulan, sebagaimana diduga terjadi dalam peristiwa Garut," ujarnya di Jakarta, pada hari Selasa.
Sebagai anggota legislatif yang membidangi pertahanan dan militer, Amelia mendesak Kementerian Pertahanan dan Pimpinan TNI untuk segera merelokasi dan merancang ulang penempatan gudang amunisi dengan memperhitungkan perubahan demografi dan tata ruang.
Ia juga mengingatkan bahwa TNI perlu memperbaharui standar keamanan dalam proses disposal amunisi dan memastikan tidak ada lagi celah yang memungkinkan interaksi warga dengan bahan berbahaya, baik secara langsung maupun melalui aktivitas informal.
Baca juga: Kapolda Jabar dan Pangdam Beri Bantuan untuk Keluarga Korban Ledakan Amunisi di Garut
Amelia mengakui bahwa relokasi gudang amunisi bukanlah hal yang mudah, mengingat lokasi-lokasi gudang amunisi yang dulunya terpencil kini telah berkembang menjadi kawasan padat penduduk. Namun, ia menekankan bahwa perubahan populasi tidak bisa menjadi alasan untuk mengabaikan potensi risiko.
"Komisi I DPR RI akan terus memperbarui dan mengawasi sistem pengelolaan amunisi dan gudang persenjataan sebagai bagian dari upaya menjaga keselamatan prajurit dan masyarakat," ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas gugurnya empat anggota TNI dan sembilan warga sipil yang meninggal dalam tragedi ledakan saat pemusnahan amunisi tersebut. Amelia menegaskan bahwa pemerintah harus memberikan bantuan konkret kepada para korban dan keluarga yang terdampak.
"Tragedi besar akibat ledakan gudang amunisi yang menewaskan belasan warga juga terjadi pada tahun 1984 di Cilandak. Jangan sampai sejarah buruk itu terulang," ujarnya.
(Sumber: Antara)