Ini Menu Makanan Bagi Jemaah Haji Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mei 2025, 10:14
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
menu katering bagi jemaah haji menu katering bagi jemaah haji (website kementerian agama RI)

Ntvnews.id, Jakarta - Gelak tawa mewarnai suasana makan siang jemaah haji di salah satu lorong Hotel InterContinental Daar al Hijra (113), Sektor 1, Madinah, Selasa (13/5/2025). Wachudi Sukardi, Ketua Rombongan pada Kelomplok Terbang (Kloter) ke- 24 SOC (Solo) ini bersama hampir 10 orang anggota rombongannya tampak guyub duduk makan bersama, di lorong, di depan kamar-kamar. Mereka menikmati momen makan siang bersama ini. Wachudi sendiri tampak lahap.

Menurut pria yang berprofesi pedagang dan merupakan perangkat Desa Dlisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang ini, menu makannya cocok dengan seleranya, serasa bukan di luar negeri yang disangkanya akan menyajikan makanan asing, untuk ukuran selera lidahnya.

Padahal hampir seminggu jemaah haji SOC 24 ini berada di Madinah, sebelum menuju Mekah. Namun semua benar-benar tampak menikmati menu makan siang itu dan mengaku tidak bosan karena variasi menu yang disajikan.

"Menunya cocok, malah lebih enak dari yang biasa saya makan sehari-hari. Terima kasih panitia," ujar Wachudi, disambut tawa namun diamini orang-orang yang duduk di dekatnya dilansir dari website Kementerian Agama RI.

Beberapa orang menyampaikan pendapat yang sama dengan Wachudi. Djubaidah, koordinator layanan konsumsi sektor 1 Madinah ini mengatakan, jemaah haji di hotel ini memang terbiasa makan bersama di lorong, bermula dari aturan hotel. Dari layanan di 18 hotel yang menjadi tanggung jawabnya, masing-masing hotel memang memiliki aturan masing-masing terkait penyajian makan yang ditangani Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bekerja sama dengan pihak katering di luar hotel.

"Petugas PPIH dan katering mengantarkan makan ke masing-masing kamar karom (ketua rombongan). Heater milik pihak katering diletakkan di basement hotel, sesuai arahan pihak hotel", demikian dijelaskan Djubaidah.

Pada kemasan boks makanan terdapat informasi tentang makan pagi atau makan siang atau makan malam, lengkap dengan informasi waktu, kapan batas akhir makanan dapat dikonsumsi, sebelum tidak layak konsumsi lagi.

Untuk boks makan pagi didistribusikan pada pukul 5 hingga 8 pagi, dengan batas akhir masih layak konsumsi pukul 9 pagi. Makan siang dibagikan pukul 12.00-14.00 dengan batas akhir konsumsi pukul 16.00. Makan malam dibagikan mulai pukul 17.00 hingga pukul 19.00 dengan batas akhir pukul 21.00.

Djubaidah menjelaskan bahwa yang dilakukannya adalah mendistribusikan konsumsi dari koordinator layanan konsumsi sektor ke karom. Selanjutnya karom akan mendistribusikan pada para ketua regu, yang akan membagikannya pada jemaah haji masing-masing.

"Sejauh ini tidak ada komplain jemaah haji, baik terkait penyajian maupun variasi menu.

Setiap boks-boks makanan datang, proses rutin yang dilakukan timnya adalah membuka 1 boks sebagai sampel, mengetes rasa, memastikan tidak basi, tidak berbau, lauk dan sayur sesuai rencana menu hari itu, nasinya sudah matang, maka dipastikan bisa diberikan.

Ia meminta pihak katering terkait untuk datang 30 menit sebelum tiba waktu pendistribusian.

Untuk jemaah lansia, tidak lagi dibedakan, namun berdasar permintaan. Menurutnya ini sesuai hasil evaluasi dari penyelenggaraan layanan konsumsi bagi lansia tahun sebelumnya. Ia akan menanyakan pada para Karom, jika ada lansia yang membutuhkan nasi bubur atau menu makanan yang tidak keras.

"Pihak katering sangat cepat dalam merespon permintaan kami", ujarnya puas.

Untuk diketahui, Kementerian Agama bekerja sama dengan 55 perusahaan katering di Arab Saudi dalam penyediaan konsumsi jemaah haji ini.

Layanan konsumsi jemaah haji Indonesia meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan ini baik dari segi jumlah, maupun penyajian menu Nusantara.

Peningkatan ini dapat dilihat mengacu data 9 tahun terakhir sebagaimana dirilis Kementerian Agama Republik Indonesia.

Untuk pertama kalinya jemaah haji memperoleh layanan makan penuh 3 kali sehari selama di Arab Saudi dengan total 127 kali makan per satu jemaah haji. Dengan kata lain total 25,8 juta boks tahun ini harus dihidangkan untuk melayani jemaah haji reguler Indonesia.

Pada fase jemaah haji Indonesia berada di Madinah, jemaah mendapatkan layanan 3 kali makan sehari selama 9 hari atau total maksimal 27 kali.

Saat berada di Mekah, jemaah haji Indonesia menerima layanan 3 kali makan sehari selama 28 hari, atau total 84 kali makan maksimal.

Dan pada fase Armuzna, jemaah haji menerima total 15 kali makan menu siap saji dan 1 kali snack.

Konsumsi jemaah haji Indonesia diolah dengan bahan dan bumbu asli Nusantara, yang langsung dikirim dari Tanah Air, juga kabar gembiranya, meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu.

Tahun ini untuk layanan konsumsi haji di Arab Saudi mendatangkan 475 ton bumbu asli Nusantara, dari kebutuhan 611 ton bumbu.

Tags

x|close