Sekjen Grib Jaya Sebut-sebut Kapolri dan Sindir Kasus Sambo

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Mei 2025, 14:41
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Sekjen Grib Jaya Zulfikar Sekjen Grib Jaya Zulfikar (Instagran)

Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal GRIB Jaya, Zulfikar, buka suara setelah anggota ormas tersebut terlibat dalam tindakan kriminal. Ia menilai publik terlalu cepat menghakimi organisasi secara keseluruhan hanya karena ulah segelintir oknum hingga dibandingkan dengan polisi.

“Jangankan kami organisasi yang tidak dibiayai negara, lembaga institusi yang dibiayai oleh negara saja, seperti kepolisian, TNI, atau PNS, masih tidak mampu menjaga anggotanya untuk tidak melakukan kriminal,” ujar Zulfikar saat menghadiri program Rakyat Bersuara, dilansir Senin, 19 Mei 2025. 

Zulfikar mempertanyakan mengapa ketika ada anggota kepolisian yang melanggar hukum, seperti melakukan pelecehan seksual, tuntutan terhadap Kapolri tidak muncul. Namun ketika oknum dari GRIB Jaya berbuat salah, justru ketua umum organisasinya yang dituntut untuk ditangkap.

“Seperti yang kita lihat, ada polisi yang melakukan pelecehan seksual. Lalu, kenapa Pak Kapolri tidak dipanggil? Kenapa beliau gak teriak Pak Kapolri untuk ditangkap? Kenapa hari ini ada anggota GRIB, Oknum ya,” kata dia.

“Ada oknum anggota ini tidak ditangkap melakukan tindakan kriminal. Kenapa ketua umumnya dituntut harus ditangkap. Kemana beliau, Pak Ferdy Sambo melakukan kesalahan? Kenapa gak teriak Pak Kapolri harus ditangkap? Ada Apa? Kenapa dengan GRIB itu? Sepertinya lagi shooting GRIB ini. Sepertinya. Ada apa gitu lho,” tambahnya.

Zulfikar menegaskan bahwa GRIB Jaya tidak akan membela anggota yang melanggar hukum dan akan mendukung langkah penegakan hukum secara terbuka. Ia juga menyebut bahwa organisasi akan membuka saluran pengaduan langsung bagi masyarakat yang merasa dirugikan oleh oknum GRIB Jaya.

Pernyataan Zulfikar muncul di tengah sorotan publik terhadap kasus-kasus premanisme yang menyeret nama GRIB Jaya di sejumlah daerah. Sekelompok orang yang disebut anggota GRIB Jaya terlibat dalam penyerangan dan pembakaran tiga mobil polisi di kawasan Harjamukti, Cimanggis.

Aksi ini dipicu penangkapan TS, Ketua GRIB Ranting Harjamukti, yang diduga menghalangi proyek pemagaran dengan cara menembakkan senjata api ke operator alat berat. Penangkapan TS sempat mendapat perlawanan dan akhirnya memicu kerusuhan.

Sementara itu di Jakarta Pusat, sembilan orang ditangkap terkait aksi premanisme yang dilakukan terhadap warga dan pelaku usaha. Beberapa dari tersangka tersebut diketahui merupakan bagian dari ormas, termasuk GRIB Jaya. Modus mereka mencakup pemerasan, intimidasi, dan penguasaan lahan secara ilegal.

x|close