A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Pertama di Dunia! Penampakan Ikan Purba dalam Kondisi Hidup di Maluku Utara - Ntvnews.id

Pertama di Dunia! Penampakan Ikan Purba dalam Kondisi Hidup di Maluku Utara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Mei 2025, 17:13
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Cetak Sejarah, Tim ilmuwan Unpatti Temukan Ikan Coelacanth Hidup Pertama di Indonesia Cetak Sejarah, Tim ilmuwan Unpatti Temukan Ikan Coelacanth Hidup Pertama di Indonesia (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah tonggak penting dalam sejarah penelitian kelautan Indonesia tercipta saat tim ilmuwan dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, bersama mitra nasional dan internasional, berhasil merekam keberadaan hidup ikan purba coelacanth (Latimeria menadoensis) di kedalaman laut Maluku Utara.

Penemuan langka ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya di Indonesia, spesies itu berhasil didokumentasikan langsung oleh penyelam manusia, bukan hanya melalui peralatan kendali jarak jauh.

Dipimpin oleh Dr Giino Limmon, ekspedisi ini merupakan hasil kolaborasi antara Unpatti, Underwater Scientific Exploration for Education (UNSEEN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Udayana, dan Universitas Khairun. Kegiatan ini didukung oleh Blancpain Ocean Commitment yang selama ini konsisten mendanai eksplorasi dan pelestarian ekosistem laut dalam, khususnya terumbu karang mesofotik pada kedalaman 30 hingga 150 meter.

Dengan menggabungkan peta batimetri, data historis habitat coelacanth, serta pengalaman panjang dalam eksplorasi laut dalam, dua penyelam trimix dari tim sukses menyelam hingga kedalaman 145 meter. Di sanalah, untuk pertama kalinya, mereka mendokumentasikan seekor coelacanth dewasa hidup, lengkap dengan foto dan video dari habitat aslinya. Sebuah pencapaian teknis luar biasa mengingat ekstremnya tekanan dan keterbatasan waktu di zona tersebut.

Baca Juga: Viral Selebgram Bawa Kabur Anakan Hewan Langka dari Induknnya

Temuan ini bukan sekadar keberhasilan ilmiah, tetapi juga menjadi bukti bahwa perairan Indonesia, khususnya Maluku Utara, menyimpan kekayaan biodiversitas laut dalam yang luar biasa.

Salah satu pakar dunia yang ikut terlibat, Professor Kerry Sink dari South African National Biodiversity Institute, menyebut penemuan ini sebagai lompatan besar dalam memahami persebaran dan evolusi coelacanth di Asia Tenggara. Sink yang telah meneliti spesies ini di Afrika Selatan selama lebih dari dua dekade menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak hanya penting secara ilmiah, tetapi juga strategis dalam konteks konservasi.

Menghadapi ancaman dari aktivitas manusia, lokasi temuan sengaja dirahasiakan demi menjaga keberlangsungan hidup spesies ini dan memberi waktu bagi otoritas serta ilmuwan untuk menyusun kebijakan konservasi yang tangguh dan berkelanjutan.

Ikan Dinosaurus

Ikan Purba <b>(Wikipedia)</b> Ikan Purba (Wikipedia)

Coelacanth merupakan ikan purba yang hidup sekitar sekitar 400 juta tahun yang lalu, dan dianggap punah sekitar 65-70 tahun lalu.

Fosil coelacanth tertua yang diketahui berumur lebih dari 410 juta tahun. Coelacanth diperkirakan punah pada Zaman Kapur Akhir, sekitar 66 juta tahun yang lalu, namun ditemukan hidup di lepas pantai Afrika Selatan pada tahun 1938.

Coelacanth telah lama dianggap sebagai "fosil hidup" karena para ilmuwan mengira bahwa ia adalah satu-satunya anggota takson yang tersisa yang hanya diketahui dari fosil, tanpa kerabat dekat yang masih hidup, dan bahwa ia berevolusi menjadi bentuk yang hampir sama seperti saat ini sekitar 400 juta tahun yang lalu. Akan tetapi, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa bentuk tubuh coelacanth jauh lebih beragam daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Kehadiran coelacanth, spesies yang dipercaya telah bertahan sejak era dinosaurus dan dianggap punah hingga ditemukannya kembali di abad ke-20, menegaskan peran penting zona mesofotik sebagai tempat perlindungan bagi spesies kuno dan bahkan potensi penemuan spesies baru.

Coelacanth pertama kali teridentifikasi di Indonesia pada 1997 dari pasar ikan di Manado oleh pasangan peneliti Arnaz dan Mark V. Erdmann. Spesimen tersebut kemudian dikukuhkan sebagai spesies baru yang berbeda dari Latimeria chalumnae di Afrika, menjadikannya ikon dalam dunia paleontologi laut. Temuan terbaru di Maluku Utara menjawab pertanyaan besar yang telah menggantung sejak 1999: apakah spesies kuno ini juga hidup di perairan timur Indonesia?

Kini, pertanyaan itu tak lagi menjadi misteri. Lewat kerja sama lintas institusi dan keberanian menjelajah kedalaman yang belum banyak dijamah, Indonesia sekali lagi meneguhkan dirinya sebagai salah satu titik panas keanekaragaman hayati laut dunia dan membuktikan bahwa laut dalamnya masih menyimpan cerita yang belum selesai ditulis.

 

x|close