Ntvnews.id, Jakarta - Momen penangkapan seorang suporter yang diduga merusak fasilitas Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) usai laga Persib Bandung vs Persis Solo menuai perhatian publik. Bukan hanya karena aksi vandalisme yang dilakukan, tetapi juga karena ekspresi sang pelaku saat diamankan polisi tersenyum santai seolah tak merasa bersalah.
Foto dan rekaman video yang beredar luas di media sosial menunjukkan pria muda itu tersenyum ketika digiring oleh petugas kepolisian dari Polrestabes Bandung. Ekspresi tersebut memancing reaksi beragam dari warganet, mulai dari kecaman hingga sindiran tajam.
“Sudah diamankan satu orang,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono, Senin, 26 Mei 2025. Ia menjelaskan bahwa pelaku saat ini tengah diperiksa intensif dan tidak menutup kemungkinan ada penangkapan lanjutan terhadap pelaku lain yang masih diburu.
Di tengah proses hukum yang sedang berjalan, sikap pelaku yang justru terlihat tenang dan tersenyum ke arah aparat menimbulkan pertanyaan soal kesadaran hukum dan rasa tanggung jawab dari suporter sepak bola.
"Ekspresi seperti itu menunjukkan bahwa pelaku tidak menyadari betapa seriusnya perbuatannya," ujar seorang pemerhati sepak bola nasional saat dimintai tanggapan. "Perusakan fasilitas negara bukan perkara kecil. Tindakan hukum harus ditegakkan dengan tegas agar jadi efek jera."
Aksi perusakan tersebut terjadi usai Persib meraih gelar juara Liga 1. Dalam euforia kemenangan, sejumlah suporter mencabut rumput stadion, merobek jaring gawang, hingga memanjat dan merusak fasilitas lainnya.
Menanggapi insiden ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga angkat suara dan menyatakan bahwa para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia bahkan menyebut bahwa mereka yang dewasa akan diproses pidana, sementara yang masih di bawah umur akan dikirim ke barak militer untuk menjalani pembinaan.
“Tunggu aparat akan segera datang untuk melakukan klarifikasi dan pemeriksaan,” ujar Dedi dalam unggahan resminya di media sosial.
Polrestabes Bandung memastikan bahwa proses hukum terhadap pelaku akan berlanjut, dan masyarakat diimbau untuk tidak meniru aksi serupa. Polisi juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan etika dalam mendukung tim kesayangan, terutama di ruang publik seperti stadion.