Ntvnews.id, Moskow - Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, menegaskan bahwa pemerintah akan tetap menjalankan semua kewajiban anggarannya meskipun menghadapi kemungkinan sanksi dan pembatasan tambahan dari negara-negara Barat.
Dilansir dari AP, Kamis, 29 Mei 2025, dalam pidatonya di hadapan Duma, parlemen Rusia bagian bawah, pada Rabu, 28 Mei 2025 Siluanov menyatakan, “Bahkan jika sanksi dan pembatasan baru diterapkan, semua anggaran yang telah direncanakan tahun ini akan tetap dijalankan.”
Ia juga menambahkan bahwa jika sanksi baru diberlakukan, pemerintah akan fokus menjaga stabilitas keuangan dan makroekonomi serta menyeimbangkan anggaran negara.
Baca Juga: Kelakar Trump Ingatkan Putin Soal Kejatuhan Rusia
Siluanov memastikan tidak ada perubahan besar dalam kebijakan perpajakan yang akan diterapkan saat ini.
Selain itu, ia menyinggung kondisi sektor batu bara Rusia yang mengalami penurunan pendapatan.
“Meskipun industri batu bara tengah menghadapi kesulitan, saya tidak dapat menyebut situasinya kritis secara menyeluruh. Namun, sektor ini memang membutuhkan dukungan dari pemerintah,” ujarnya.
Baca Juga: Gila, China dan Rusia Rencanakan Bangun Reaktor Nuklir di Bulan
Sejak konflik Rusia-Ukraina dimulai pada 2023, negara-negara Barat, khususnya anggota Uni Eropa dan Amerika Serikat, telah memberlakukan berbagai sanksi terhadap Rusia.
Langkah tersebut meliputi embargo perdagangan dan kebijakan keuangan yang bertujuan untuk melemahkan ekonomi Rusia.