Mengenal Tugas PKP2JH, Pelayan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Mei 2025, 14:45
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Seorang petugas usai membantu jemaah haji asal Kabupaten Banyumas Pa Karno, di Madinah, Senin (5/5/2025) Seorang petugas usai membantu jemaah haji asal Kabupaten Banyumas Pa Karno, di Madinah, Senin (5/5/2025) (website kementerian agama RI)

Ntvnews.id, Jakarta - PPIH Arab Saudi dalam operasional haji 1446 H/2025 M kembali mengaktifkan tim Perlindungan Jemaah dan Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP2JH).

Kepala Seksi PKP2JH Daker Makkah, Susilowati mengatakan, tim ini bertugas di sektor khusus Masjidil Haram. Tugasnya antara lain memberikan pertolongan pertama kepada jemaah haji yang mengalami kelelahan dan kecelakaan kecil di Masjidil Haram.

"Tugas kita memberikan pertolongan pertama kepada jemaah haji ketika ibadah umrah wajib atau sunah, atau salat di Masjidil Haram. Pertolongan kita berikan kepada mereka yang kelelahan, cedera, atau terhimpit di eskalator, karena berdesakan dalam kerumunan. Atau jemaah tersebut sudah menderita sakit dari Indonesia maupun dari Madinah," kata Susilowati, Rabu (28/5/2025) di Makkah dikutip dari website Kementerian Agama RI.

Susilowati mengatakan, penanganan pertama kepada jemaah haji yang mengalami luka, cedera, atau kelelahan adalah membuka kota P3K dan mengobati mereka. Apabila diperlukan, mereka akan dirujuk ke RS maupun emergency center terdekat di area Masjidil Haram.

Namun, apabila setelah ditangani kesehatannya lantas jemaah haji sudah pulih, maka petugas khusus sektor Masjidil Haram membantu penyelesaian ibadah tawaf apabila belum sempat menyelesaikannya. Pendampingan penyelesaian tawaf atau sa'i ini dilakukan dengan cara estafet.

"Karena jumlah seksus ini terbatas, maka kita gunakan sistem oper, dari petugas satu ke petugas lainnya, hingga proses ibadah jemaah tersebut selesai. Setelah itu kita antarkan ke terminal dan kita pastikan pulang dengan selamat sampai ke hotel," terangnya.

Koordinasi dan Kolaborasi

PKP2JH juga bertugas untuk melayani lansia dan Penyandang Disabilitas di hotel. Susilowati mengatakan, jumlah petugas layanan lansia sangatlah terbatas, yaitu 183 orang. Sehingga, 1 petugas lansia melayani jemaah lansia dan disabillitas pada 1 hingga 2 hotel.

Untuk mengoptimalkan kinerja layanan lansia, pihaknya bekerja sama dengan petugas lainnya di sektor-sektor. "Karena komposisi petugas layanan lansia yang sangat tidak berimbang, maka kita mencoba berkoordinasi, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan petugas lainnya untuk menangani lansia," kata Susilowati.

Penanganan tersebut dalam hal pemenuhan kebutuhan fisik dan spiritual jemaah lansia dan disabillitas. "Karena petugas lansia terbatas, kita bekerjasama dengan petugas lainnya untuk pelayanan ini. Baik dalam pelayanan fisik seperti pemenuhan makan, pemakaian diaper, obat-obatan, dan lainnya," jelasnya.

Sementara untuk pemenuhan kebutuhan spirutual, pihaknya bekerja sama petugas pembimbing Ibadah, untuk menyampaikan bimbingan ibadah. "Kita pastikan kebutuhan mereka terpenuhi baik kebutuhan fisik maupun spiritual," pungkasnya.

x|close