Jadi Penengah, Trump Siap Duduk Bareng Putin dan Zelenskyy Demi Akhiri Perang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jun 2025, 14:15
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ((Antara) )

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan kesiapannya untuk duduk satu meja dengan Presiden Rusia dan Ukraina di Turki, sebagai bagian dari upaya diplomatik guna mengakhiri konflik bersenjata yang masih berkecamuk di Eropa Timur.

“Presiden telah menyatakan bahwa dia terbuka untuk itu jika memang diperlukan, tetapi dia menginginkan kedua pemimpin dan kedua belah pihak untuk duduk bersama di meja perundingan,” ungkap Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, kepada wartawan pada Senin, 2 Juni. 

Pernyataan ini muncul tak lama setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengajukan diri sebagai tuan rumah pertemuan puncak antara para pemimpin dari ketiga negara.

Berbicara usai rapat kabinet, Erdogan mengungkapkan harapannya untuk menyatukan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istanbul atau Ankara. Menurutnya, itu adalah “keinginan terbesarnya" demi mendorong terciptanya perdamaian.

Baca juga: Gedung AS Bocorkan Trump dan Xi Jinping Bakal Berunding Pekan Ini

“Saya bahkan ingin membawa (Presiden AS Donald) Trump juga,” ujarnya, pada delegasi Rusia dan Ukraina, di Istanbul setelah kedua kalinya bernegosiasi.

“Itu benar-benar pertemuan yang luar biasa. Sebagai hasil dari pertemuan ini, meskipun sebelumnya telah terjadi pertukaran tahanan, kali ini jumlah pertukaran melebihi seribu,” ujar Erdogan.

“Selain melebihi seribu, juga ada pengembalian jenazah dari Rusia dan Ukraina di luar pertukaran tahanan ini. Angkanya juga sangat besar. Kami benar-benar bangga akan hal ini,” tambahnya. 

Erdogan menyatakan kesiapannya untuk ikut duduk bersama jika pertemuan antara para pemimpin digelar di Turki.

“Sehingga kita bisa menjadikan Istanbul sebagai pusat perdamaian,” katanya. 

(Sumber: Antara) 

x|close