Ntvnews.id, Jakarta - Seorang WNI di Jepang mendadak menjadi sorotan setelah secara tidak sengaja menemukan mobil Mini Cooper terbengkalai di semak-semak. Siapa sangka, momen iseng yang ia rekam dan unggah di media sosial justru berujung pada penyelidikan intensif dari detektif Jepang lantaran mobil tersebut diduga kuat terlibat dalam kasus pembunuhan.
Kisah ini bermula saat Soni, WNI yang juga aktif sebagai vlogger dengan akun TikTok @mang.son98, sedang berkeliling dan menemukan sebuah Mini Cooper dalam kondisi relatif mulus terparkir di antara deretan kendaraan rongsok. Ia merekam penemuan tak terduga itu dan mengunggahnya ke media sosial dengan narasi bernada heran.
“Enggak habis pikir sama orang Jepang, Mini Cooper jadi barang rongsok. Mengerikan. Ini mah di Indonesia lampu bisa dicopot, spion bisa dicopot,” ujarnya dalam video, yang dilansir pada Senin, 9 Juni 2025.
Tanpa menyadari potensi risiko, Soni bahkan sempat membuka pintu mobil yang ternyata tidak terkunci dan menyentuh beberapa bagian interior, mulai dari dashboard hingga tempat penyimpanan.
Video tersebut viral, dan komentar dari warganet pun bermunculan. Salah satu yang menarik perhatian adalah peringatan bahwa mobil itu bisa jadi barang bukti dari kasus kriminal.
“Bang, takutnya itu mobil bekas pembunuhan. Sidik jari lu ada disitu bang,” tulis seorang pengguna.
Merasa khawatir, Soni sempat mencoba menghapus sidik jarinya dari mobil menggunakan tisu basah dan sarung tangan. Namun usahanya tampaknya tak cukup untuk menghentikan konsekuensi dari aksi iseng tersebut.
Beberapa waktu setelah video itu viral, Soni didatangi oleh detektif Jepang yang menyampaikan permintaan untuk pemeriksaan. Dalam video lanjutannya, Soni mengungkap bahwa ia harus menjalani proses identifikasi, termasuk pengambilan sidik jari dan sampel air liur.
“Tiba-tiba didatengin detektif Jepang, jadi kepikiran Mini Cooper kemarin apa bener itu mobil bekas pembunuhan ya, jadi deg-degan, gimana ya,” ujarnya.
Awalnya ia mengira semuanya telah selesai setelah beberapa minggu tanpa kabar. Namun ketenangan itu rupanya hanya sementara. Dalam unggahan terbarunya, Soni mengabarkan bahwa ia kembali didatangi oleh rombongan detektif yang kali ini berjumlah hingga 15 orang.
“Aku kira kasus ini teh udah selesai, belum. 2-3 minggu detektif tidak datang, sekalinya datang, mau tahu berapa orang? 15 orang lebih. Aku pas mau berangkat kerja jam 7 pagi, pas jalan di tangga ada manusia 5 orang pake rompi anti peluru, terus aku dibawa ke pinggir, ditanya-tanya lagi,” ujarnya.
“Aku gemetar, gak berani mengeluarkan HP, pas beres dan mau naik sepeda, pas lihat sekitar banyak orang lagi pada nungguin, ada yang ngumpet, ada yang di pinggir pintu, aduhh. Ini kasus apalagi, pagi-pagi udah sport jantung,” ungkapnya baru-baru ini.