Pria Nangis Gegara 16 Sapinya Belum Dibayar Kades di Serang Sejak 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Jun 2025, 12:02
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pria menangis gara-gara 16 sapinya belum dibayar. (Instagram) Pria menangis gara-gara 16 sapinya belum dibayar. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Viral di media sosial video yang memperlihatkan pedagang sapi asal Nusa Tenggara Barat (NTB), menangis gara-gara pembelian ternaknya oleh seorang kepala desa (kades) belum dibayar.

Kades yang dimaksud ialah Kepala Desa Mander, Kabupaten Serang, Banten, Edo Saefudin. Kedua pihak bertransaksi pada tahun 2024, namun hingga kini tagihan tersebut belum dilunasi sang kades. 

Kades Edo diduga baru sebatas membayarkan uang muka sebesar Rp20 juta untuk pembelian 16 ekor sapi. Total 16 ekor sapi itu dibeli seharga Rp290 juta.

Kades Edo berjanji pembayaran akan dilunasi pada akhir bulan Agustus 2024, dengan jaminan surat tanah berupa AJB dan bangunan seluas 950 M2.

Dalam surat yang ditandatangani di atas materai pada 16 Juni 2024, Edo juga mempersilakan pedagang yang bersangkutan untuk menjual rumahnya, jika pembayaran tersebut tidak dia lunasi.

Kades Edo sendiri mengakui bahwa dirinya belum membayar lunas 16 ekor sapi tersebut. Permasalahannya itu, kata dia murni kekeliruan bisnis pribadi.

Edo mengisahkan, pembelian 16 ekor sapi itu dilakukan pada tahun 2024 dengan kesepakatan pembayaran dilakukan satu pekan usai lebaran Iduladha 2024. Namun, ia mengaku kena tipu oleh rekan bisnisnya.

"Saya jualan sapi cuma ketipu orang, jadi ini saya sama sekali nggak ada uang, juga nggak makan. Saya ketipu orang itu udah akhir Lebaran 2024 anggap lah sapi sisa gitu cuma sisa pemilihan orang," ujar Edo.

Kondisi ini juga membuat usaha bisnisnya kian terpuruk, sehingga kesulitan untuk melunasinya. Walau demikian, Edo menegaskan dirinya bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.

Bahkan, dirinya telah memberikan jaminan kepada pedagang hewan ternak tersebut berupa surat AJB rumahnya.

"Kami punya itikad baik, maka kami berikan jaminan itu. Kalau memang si pedagang mau menjual rumah saya ya silakan, tapi bicarakan dulu harganya," kata dia.

Edo menuturkan, sampai saat ini pihaknya sudah lama tidak berkomunikasi dengan pedagang hewan tersebut. Dia juga mengaku masih membayarkan pelunasan secara bertahap.

"Terakhir komunikasi itu kemungkinan tahun 2024, sudah lama, jadi sekarang itu ketika saya ada uang ya langsung saya bayarkan secara bertahap," jelasnya.

Akibat permasalahan ini, Edo mengaku dihubungi Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah untuk meminta konfirmasi.

x|close