Nadiem Sebut Laptop yang Ia Beli Memang Bukan untuk Daerah 3T

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jun 2025, 11:22
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Konferensi Nadiem Makarim terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook. (NTVNews.id) Konferensi Nadiem Makarim terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook. (NTVNews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan laptop 1,1 juta unit yang ia beli semasa menjabat menteri, memang bukan untuk daerah tanpa akses internet atau kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Tapi untuk daerah yang sudah terjangkau akses internet.

"Di mana itu untuk mayoritas sekolah yang punya koneksi internet," ujar Nadiem dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Juni 2025.

Adapun pengadaan laptop seharga total Rp9,9 triliun itu, dilakukan berdasarkan hasil kajian yang berbeda. Bukan menggunakan kajian yang dilakukan menteri sebelumnya, di mana sasaran pemberian laptop untuk sekolah daerah 3T atau kawasan tanpa akses internet.

"Itu sebenarnya bukan dalam bentuk kajian, tapi dalam bentuk uji coba Chromebook di daerah 3T sebelum masa saya," kata dia.

Untuk sekolah di daerah 3T, Nadiem mengaku telah memiliki program yakni Awan Penggerak. Program itu disebutnya telah berjalan.

"Di mana kita memberikan device khusus, local cloud kepada sekolah-sekolah yang tidak punya internet," tuturnya.

Sebelumnya, Kejagung menyebut penyimpangan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop di Kemendikbudristek yang pihaknya sidik, salah satunya yakni laptop yang tak bisa digunakan di daerah tanpa akses internet. Padahal, kajian dasar dari pengadaan laptop tersebut, yakni diperuntukkan bagi daerah 3T yang tak terjangkau internet. Selain itu, harga laptop disebut jauh lebih mahal yakni Rp10 juta per unit.

Pihak Nadiem sendiri telah membantah dengan menyatakan bahwa Chromebook dibeli dengan harga Rp5 jutaan setiap unitnya.

x|close