Inggris Hingga Kanada Jatuhkan Sanksi ke 2 Menteri Israel, Kenapa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Jun 2025, 08:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bendera Israel/ist Bendera Israel/ist

Ntvnews.id, London - Inggris bersama empat negara lainnya menjatuhkan sanksi terhadap dua menteri Israel dari sayap kanan, yakni Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich. Mereka dituduh berulang kali memicu kekerasan terhadap warga Palestina di wilayah Tepi Barat.

DIlansir dari Reuters, Kamis, 12 Juni 2025, Negara-negara yang bergabung dengan Inggris dalam menjatuhkan sanksi adalah Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Norwegia.

Sanksi tersebut berupa pembekuan aset dan larangan bepergian yang ditujukan kepada Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional Israel, dan Smotrich, Menteri Keuangan Israel keduanya merupakan pemukim di Tepi Barat.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, dalam pernyataan bersama dengan para menlu dari empat negara lainnya, menyatakan bahwa tindakan kedua pejabat Israel tersebut telah mendorong kekerasan ekstrem dan pelanggaran serius terhadap hak asasi warga Palestina.

Baca Juga: Greta Thunberg Tinggalkan Israel Menuju Paris Usai Ditahan di Kapal Bantuan ke Gaza

“Perilaku seperti ini tidak bisa dibiarkan. Karena itu, kami bertindak untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Dua sumber yang memahami persoalan ini menyebutkan bahwa sanksi yang dijatuhkan mencakup pembatasan dalam sektor keuangan dan larangan masuk ke wilayah negara-negara tersebut bagi kedua menteri.

Respons Amerika Serikat

Langkah sanksi ini menandai ketegangan langka antara Inggris dan Amerika Serikat sebagai sekutu dekat. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyatakan keberatan atas tindakan tersebut melalui unggahan di platform X.

Baca Juga: Usai Veto Resolusi Gaza, AS Sebut Bakal Terus Dukung Israel

Menurutnya, sanksi itu tidak membantu proses negosiasi gencatan senjata di Gaza, tidak mempercepat berakhirnya konflik, dan tidak mendukung upaya pembebasan sandera warga Israel yang diculik Hamas sejak 20 bulan lalu.

“Kami menolak segala bentuk penyamaan posisi: Hamas adalah kelompok teroris... Kami mengingatkan mitra kami agar tidak melupakan siapa sebenarnya musuh dalam konflik ini,” tegas Rubio, sembari menyerukan agar sanksi tersebut segera dicabut.

x|close