Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah tragedi penerbangan kembali mengguncang dunia ketika pesawat Air India AI‑171, yang mengoperasikan rute Ahmedabad menuju London Gatwick, jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel.
Pesawat berjenis Boeing 787-8 Dreamliner itu dilaporkan membawa 242 penumpang dan 12 kru ketika mengalami kegagalan fatal pada ketinggian rendah. Menurut laporan dari pengawas lalu lintas udara, pesawat sempat mengirimkan sinyal darurat “MAYDAY” sekitar delapan menit setelah lepas landas pada pukul 13:39 waktu setempat.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut Pesawat Air India Rute Ahmedabad-London
Tak lama setelah sinyal dikirim, komunikasi terputus dan transponder pesawat menunjukkan ketinggian terakhir sekitar 625 kaki, sebelum pesawat kehilangan kendali dan jatuh di kawasan Meghani Nagar, hanya beberapa kilometer dari bandara.
Melansir dari The Guardian, meski penyelidikan masih berlangsung, sejumlah dugaan awal mulai mencuat. Salah satunya adalah kemungkinan beban bahan bakar berlebih yang dibawa pesawat untuk penerbangan jarak jauh lintas benua.
Baca Juga: Pesawat Air India Jatuh Usai Lepas Landas dari Bandara Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
Analis penerbangan menyebut, beban bahan bakar yang besar tidak hanya meningkatkan berat pesawat secara signifikan, tetapi juga berpotensi memperparah dampak saat terjadi kecelakaan, seperti kebakaran hebat yang terlihat di lokasi kejadian.
Di sisi lain, perhatian juga tertuju pada riwayat teknis Boeing 787-8. Meski dikenal sebagai pesawat generasi baru dengan efisiensi tinggi, model ini pernah mencatatkan beberapa masalah teknis dalam dekade terakhir, termasuk kerusakan sistem hidrolik dan kegagalan kontrol permukaan.
Hingga kini, belum ada indikasi pasti bahwa faktor teknis tertentu menyebabkan kecelakaan, namun hal ini menjadi bagian dari fokus investigasi.
Baca Juga: Eks Gubernur Gujarat Vijay Rupani Jadi Salah Satu Penumpang dalam Pesawat Air India yang Jatuh
Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA), bersama tim investigasi dari Air India dan Boeing, sedang meneliti data dari kotak hitam pesawat, termasuk rekaman suara kokpit dan data penerbangan. Hasil penyelidikan awal diperkirakan membutuhkan waktu beberapa minggu sebelum dapat memberikan kesimpulan definitif.
Bandara Ahmedabad sempat ditutup sementara untuk keperluan evakuasi dan penyelidikan di lokasi jatuhnya pesawat. Sementara itu, saham Boeing dilaporkan mengalami penurunan hingga 7% di pasar global, mencerminkan dampak langsung dari tragedi ini terhadap kepercayaan industri terhadap Dreamliner.
Kecelakaan ini menandai insiden fatal pertama yang melibatkan Boeing 787 sejak diluncurkan pada 2009, sekaligus menjadi “hull loss” pertama dalam sejarah pengoperasian pesawat jenis tersebut.