Kelakar Putin Tegaskan Rusia Miliki Senjata Nuklir Tercanggih di Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Jun 2025, 09:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Rusia Vladimir Putin Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Rusia)

Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa negaranya memiliki sistem senjata nuklir paling mutakhir di dunia. Ia menyebut kemampuan ini sebagai jaminan utama bagi kedaulatan nasional Rusia serta sebagai penyeimbang kekuatan global. Pernyataan itu ia sampaikan dalam sebuah rapat kabinet terkait program persenjataan nasional pada Rabu.

Putin menekankan pentingnya terus mengembangkan apa yang disebut sebagai triad nuklir Rusia yakni kombinasi antara rudal balistik antarbenua (ICBM) yang diluncurkan dari darat, rudal balistik dari kapal selam, serta pesawat pengebom strategis, yang semuanya mampu membawa hulu ledak nuklir.

Sistem ini dirancang untuk menjamin kemampuan serangan balik nuklir tetap utuh, bahkan jika terjadi serangan pendahuluan dari pihak lawan.

Baca Juga: Prabowo Bakal Kunjungi Rusia dan Bertemu Putin

"Persentase sistem persenjataan dan peralatan modern di kekuatan nuklir strategis kita kini telah mencapai 95 persen," ujar Putin dalam pertemuan tersebut. Ia menambahkan bahwa capaian itu menempatkan Rusia di posisi terdepan dibanding negara-negara pemilik senjata nuklir lainnya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat, 13 Juni 2025.

Pernyataan Putin itu juga sejalan dengan penilaian Jenderal Angkatan Udara AS Anthony Cotton, yang memimpin Komando Strategis AS. Dalam pernyataan pada Maret 2024, Cotton mengatakan bahwa Rusia memiliki inventaris nuklir paling besar dan beragam dibanding negara manapun, serta memperingatkan bahwa kemampuan tersebut telah melampaui milik Amerika Serikat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia memang memperkuat kekuatan nuklirnya secara signifikan. Salah satu senjata paling modern yang telah memasuki dinas aktif adalah rudal balistik antarbenua Sarmat, yang mulai digunakan pada September 2023. Rudal ini mampu menjangkau hingga 18.000 km dan membawa muatan hingga 10 ton.

Baca Juga: Negaranya di Bombardir Ukraina, Ini Respons Putin

Meski begitu, Putin juga mengingatkan bahwa Rusia tak boleh hanya terpaku pada pengembangan senjata nuklir. Ia menegaskan pentingnya menyusun program persenjataan jangka panjang yang lebih luas, mencakup sistem senjata canggih lainnya dan berlandaskan pada pengalaman Rusia dalam konflik di Ukraina.

Dalam perang tersebut, baik Rusia maupun Ukraina banyak menggunakan pesawat nirawak (drone). Menurut laporan The Times pada Mei lalu, Rusia unggul dalam persaingan pengembangan dan pemanfaatan drone di medan tempur.

Secara khusus, surat kabar itu menyoroti penggunaan drone berteknologi serat optik oleh Rusia yang dikatakan telah merevolusi taktik perang, mengubah struktur medan tempur, serta mempengaruhi psikologi para tentara yang terlibat langsung di garis depan.

x|close