Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam gelombang serangan Israel terhadap Iran, yang merupakan sekutunya. Putin juga menyampaikan kesediaannya menjadi penengah demi mencegah eskalasi konflik lebih luas.
Dilansir dari AFP, Senin, 16 Juni 2025, Putin menghubungi secara terpisah Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui sambungan telepon, menyusul aksi saling serang yang terjadi pada Jumat, 13 Juni 2025 waktu setempat.
Rusia dan Iran memang tengah menjaga hubungan militer yang erat di tengah operasi Moskow di Ukraina. Hal ini menjadi tantangan bagi Putin demi menjaga hubungan baik dengan para aktor penting di kawasan Timur Tengah.
“Vladimir Putin menekankan bahwa Rusia mengecam langkah Israel, yang melanggar Piagam PBB dan hukum internasional,” ujar Kremlin, kantor kepresidenan Rusia.
Baca Juga: Trump Ultimatum Putin Soal Perang dengan Ukraina
Selain itu, saat berbicara dengan Netanyahu, Putin menyatakan “kesiapannya menjadi perantara demi mencegah eskalasi lebih luas.”
Kremlin juga menyampaikan bahwa Moskow masih terus mendorong “penyelesaian masalah secara damai demi menjaga stabilitas kawasan.”
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia turut mengutuk serangan Israel terhadap Iran. Dalam pernyataannya, Kementerian menyebut langkah Israel sebagai “agresi militer yang tidak dapat diterima.”
“Serangan militer yang tidak dapat dibenarkan terhadap sebuah negara anggota PBB, warganya, kawasan permukiman, dan instalasi energi nuklir, jelas tidak dapat diterima dan merupakan sebuah kekejaman,” tegas Kementerian Luar Negeri Rusia.
Baca Juga: Donald Trump Kecewa pada Putin
Selain Iran, Putin dan pejabat senior Rusia juga melontarkan kecaman terhadap langkah Israel di Jalur Gaza.
Awal pekan ini, Kremlin juga menegaskan dukungannya terhadap Iran demi pengembangan energi nuklir “untuk tujuan damai.”
Selain itu, Kremlin menyebut serangan Israel terhadap Iran terjadi pada saat perundingan nuklir tengah bergulir antara Teheran dan Amerika Serikat, sehingga dianggap “sangat sinis.”
Moskow juga menekankan bahwa masalah nuklir Iran hanya dapat diselesaikan melalui pendekatan diplomatik dan meminta kedua belah pihak menahan diri.