Ntvnews.id, Jakarta - Penemuan potongan tubuh manusia yang menggegerkan warga di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman, mulai menemui titik terang. Identitas korban diduga kuat adalah seorang perempuan bernama Septia Adinda (25), berkat pengenalan terhadap dua cincin hitam yang masih terpasang di jari potongan tangan korban.
Potongan tubuh korban mutilasi ini ditemukan secara bertahap. Awalnya pada Selasa, 17 Juni 2025 tubuh tanpa kepala, tangan, dan kaki ditemukan mengambang di Sungai Batang Anai. Sehari berselang, potongan kepala ditemukan di TPI Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, sekitar 6 kilometer dari lokasi pertama. Di tempat lain, tepatnya di Korong Talao Mundam, Nagari Ketaping, ditemukan pula potongan kaki dan tangan.
Potongan tangan yang ditemukan hanya sampai siku, dan pada jarinya terdapat dua cincin hitam. Petunjuk inilah yang kemudian menjadi awal terbongkarnya identitas korban.
Suasana mengharukan terjadi di RS Bhayangkara Padang ketika pihak keluarga didampingi teman-teman korban diminta masuk ke ruang autopsi untuk membantu proses identifikasi. Setelah keluar, tangis histeris pecah. Mereka langsung memeluk seorang pria dan wanita paruh baya yang diyakini sebagai orang tua korban.
“Iya, itu cincin yang dipakai,” teriak salah seorang perempuan merujuk pada cincin di potongan tangan yang mereka kenali, di depan awak media.
Teman dekat korban, Putri Wulan, menguatkan keyakinan itu. Ia menyatakan bahwa cincin tersebut sangat khas dan tidak dimiliki orang lain.
“Ada cincin persis milik dia (Septia Adinda). Itu cincin hanya dia yang punya, karena cincin itu didesain atau dipesan khusus. Dia saja yang punya,” kata Wulan saat ditemui wartawan.
Wulan juga mengungkap bahwa Septia telah menghilang selama empat hari. Terakhir kali mereka berkomunikasi adalah pada Sabtu malam, ketika Septia menyampaikan rencana meminjam uang.
“Sabtu malam komunikasi sama saya. Dia tanya mau pinjam uang, pengurusan ke bank Rp 20 juta, untuk keperluan temannya juga,” ungkapnya.
Pihak kepolisian sendiri belum merilis identitas resmi korban. Mereka masih menunggu hasil autopsi dan pencocokan forensik.
“Kami dari penyidik belum bisa kami pastikan identitas terhadap penemuan mayat ini. Kami tetap menunggu hasil autopsi,” ujar Kasat Reskrim Polres Padangpariaman, Iptu AA Reggy.
“Semua petunjuk masyarakat kami tampung dan cocokkan. Kami pastikan dulu. Kami ingin fakta, itu setelah hasil autopsi keluar,” tambahnya.
Reggy juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor.
“Memang ada beberapa keluarga yang datang. Kami tampung. Kami imbau masyarakat yang merasa kehilangan saudara, silakan lapor agar bisa kami cocokkan semua,” tutupnya.
Proses identifikasi kini difokuskan pada pembuktian forensik. Sementara itu, pencarian terhadap sisa bagian tubuh korban masih dilanjutkan oleh tim gabungan. Polisi meyakini korban sengaja dimutilasi dan potongan tubuhnya dibuang secara terpisah untuk menghilangkan jejak.