Ntvnews.id, Jakarta - Komisaris Jenderal (Purn) Mochamad Iriawan atau yang biasa disapa Iwan Bule mencurahkan fakta baru terkait kasus yang menjerat eks Ketua KPK Antasari Azhar dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen Iskandar. Diketahui, saat itu Iwan Bule menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang menangkap dan mengusut Antazari.
Dalam bincang-bincang Iwan Bule dengan Pemred NTVNews.id Ismoko Widjaya diprogram DPO yang tayang Youtube Channel ntvnewsdotit, mengatakan jika waktu bisa berputar, Iwan memilih untuk terlibat dalam pengusutan kasus tersebut.
"Kalau bisa mundur lagi waktunya, mungkin saya memilih tidak usah pegang kasus itu. Karena di situ terlibat kawan saya satu angkatan (Akpol), Kombes Williardi Wizard yang dulu jabat Kapolres Jakarta Selatan," kata Iwan Bule.
Dia menambahkan, meski bersahabat dengan Wiliardi namun posisi Iwan Bule yang jadi seorang penyidik tetap harus profesional. Dia menjelaskan sudah memproses kasus ini dari awal si penembaknya hingga terdapat motif pembunuhan tersebut.
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar (Dok. Pribadi)
"Ya mau beliau (Antasari) bilang itu rekayasa buktinya putusan sampai tingkat inkracht di tingkat Peninjauan Kembali (PK). Yang jelas saya tidak mungkin mempidanakan orang tidak sesuai dengan kejahatannya dan diputus hakim, dosa sekali saya," kata Iwan.
Dalam wawancara eksklusif NTVNews.id dengan Antasari Azhar beberapa waktu lalu, dia mengatakan jika kasusnya sangat direkayasa. Antasari menyebut, banyak tokoh politik hingga wapres saat itu, Jusuf Kalla datang ke lapas untuk membujuknya keluar dari tahanan karena kasusnya bermuatan politis.
"Saya dijenguk Pak JK. Sempat ngobrol di lapas 2-3 jam dan Pak JK minta saya keluar dari penjara hari itu juga. Tapi saya tidak mau karena tidak ada keputusan keluar. Setelah saya bebas, saya dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara untuk menceritakan kejadian seluruhnya," ucap Antasari.