Menhut: Sinergi pertambangan-kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jun 2025, 11:29
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Serah terima Pembangunan Persemaian Mentawir oleh PT. ITM bersama Kementerian Kehutanan (Kemenhut). ANTARA/HO-Kemenhut Serah terima Pembangunan Persemaian Mentawir oleh PT. ITM bersama Kementerian Kehutanan (Kemenhut). ANTARA/HO-Kemenhut (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, sinergi antara sektor pertambangan dan kehutanan dapat dilakukan demi menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Menhut dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menegaskan, pembangunan nasional tidak harus menjadi antitesis dari pelestarian lingkungan.

“Saya tidak anti tambang, bahkan saya yakin sekali bahwa ini adalah berkah dari Tuhan yang secara bersama-sama harus kita manfaatkan, kita maksimalkan untuk kesejahteraan rakyat, untuk meningkatkan pendapatan negara, namun saat bersamaan tentu kekhawatiran terhadap tambang yang merusak alam, yang tidak bisa berjalan seiringan, itu tetap harus menjadikan concern utama kita,” ujar Raja Antoni.

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) secara resmi menerima pengelolaan Persemaian Mentawir di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM).

Pembangunan Persemaian Mentawir oleh PT. ITM sendiri merupakan bentuk tanggung jawab lingkungan, dan serah terimanya kepada Kemenhut untuk dikelola.

Ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi strategis yang telah dimulai sejak era Presiden RI ke-7 Joko Widodo, guna mendukung program penghijauan kawasan IKN dan sekitarnya.

Menhut melanjutkan, good mining practices yang menjaga keseimbangan lingkungan hidup, kehutanan dan pertambangan, harus terus didorong dan dijalankan bersama-sama.

Selain itu, ia mengatakan Persemaian Mentawir sendiri menjadi simbol keterpaduan fungsi ekologis dan ekonomi.

Dengan kapasitas produksi hingga 15 juta bibit per tahun, fasilitas ini diharapkan tidak hanya menyediakan pohon untuk kawasan hijau IKN, tetapi juga menjadi sumber bibit gratis bagi masyarakat, serta tempat edukasi dan pemberdayaan sosial.

Namun, Raja Juli juga menyoroti pentingnya skema pembiayaan dan tata kelola yang adaptif agar persemaian besar salah satunya seperti Mentawir ini, tidak hanya bergantung pada anggaran negara.

Ia mendorong pembentukan skema Badan Layanan Umum (BLU) agar pengelolaan bisa lebih fleksibel dan terbuka terhadap kerja sama dengan pihak swasta.

“Mari sama-sama kita teruskan kerja sama ini agar kemudian sekali lagi kekurangan yang dimiliki Kementerian Kehutanan, keterbatasan yang kita miliki, bisa kita tutupi dengan kerja sama, kolaborasi yang sama-sama menghormati, sama-sama menghargai, dengan tujuan objektif yang sama, yaitu kebaikan kita bersama, kelestarian hutan kita,” ujar Raja Juli.

Ia pun menyampaikan pihaknya tengah menyusun standar kompetensi khusus bagi pelaku usaha tambang dalam bidang rehabilitasi hutan dan reklamasi, agar praktik baik bisa menjadi standar yang tinggi yang ditetapkan pada kebijakan pertambangan secara nasional.

x|close