Laporannya Gak Diproses Polisi, Istri Korban KDRT Suami Ngadu ke Damkar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jun 2025, 07:43
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi suami lakukan KDRT. Ilustrasi suami lakukan KDRT. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang istri yang jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kota Bekasi, mengadu ke petugas pemadam kebakaran (damkar). Ini dilakukan usai korban berinisial D (26), merasa laporannya ke polisi tak kunjung diproses. 

D mengaku terpaksa mengadu ke damkar, lantaran frustasi. Ia bahkan sempat berniat bunuh diri. 

"Saya bikin aduan polisi, tapi belum ada tanggapan. Jadi saya langsung lapor damkar karena kepala saya sakit dan saya juga sudah depresi dan mau bunuh diri," ujar D, Selasa, 24 Juni 2025.

D menuturkan, ia telah melaporkan suaminya berinisial I ke Polres Metro Bekasi Kota pada Jumat, 20 Juni 2025. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/1397/VI/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA. Usai melapor, D lantas melakukan visum di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Hasil visum lalu diserahkan ke polisi.

Setelahnya, D mengaku bingung karena tidak ada tindak lanjut dari kepolisian usai dirinya memenuhi seluruh prosedur pelaporan.

"Setelah visum belum ada respons lagi, kata polisi nanti dikabarin lagi, terus saya tadi malam juga menghubungi polisi katanya nanti dikabari lagi dan nanti di-WA," jelas D.

D saat ini mengaku mentalnya sedikit tenang setelah mengadu ke petugas damkar. Apalagi, layanan yang diberikan petugas damkar juga sesuai dengan kebutuhannya.

"Kalau tidak laporan damkar mau ngadu siapa, mau ngadu ke polisi tanggapannya belum ada, Alhamdulillah dapat bantuan juga dari damkar untuk proses selanjutnya, mau minta tolong ke rumah sakit untuk pengobatan," tutur D.

Sementara, anggota Tim Rescue Damkar Kota Bekasi, Eko Budi, menuturkan, D sebelumnya mengadu ke damkar melalui call center 112 pada Selasa pagi pukul 06.30 WIB. Dalam aduannya, D mengaku hendak bunuh diri.

Mendengar aduan itu, enam petugas langsung bergegas menuju kediaman pengadu dengan menggunakan satu unit mobil damkar.

"Kami dapat pengaduan dari warga inisial D melalui 112 perihal KDRT, D berbahasa ingin bunuh diri, langsung kami kroscek datang dan minta alamatnya," ika Eko.

Setibanya di lokasi, Eko beserta rekannya langsung memberikan layanan pendampingan untuk menguatkan mental D. Eko juga membenarkan bahwa D merupakan korban KDRT. Ini terlihat dari luka memar di sejumlah bagian tubuh korban. Usai pemberian layanan dari damkar, rasa percaya diri korban perlahan mulai membaik.

"Kalau secara kasat mata itu ada bekas luka lebam di paha sebelah kiri, lalu kuping sebelah kiri keluar cairan, kemudian kepala terasa pusing dan ada memar juga," tandas Eko.

x|close