Ntvnews.id, Jakarta - Jurnalis yang juga aktivis pro Yahudi dan Israel, Monique Rijkers menilai gencatan senjata yang berlangsung antara Iran dengan Israel, hanyalah basa-basi. Sebab, hal itu dilakukan tanpa komitmen yang jelas. Menurut dia, pemahaman ini yang kini ada di pikiran orang Israel maupun pemerintahannya.
Mulanya, Monique menjelaskan bahwa masyarakat Israel tidak ada yang senang dengan perang. Ini disampaikannya menyikapi suka cita rakyat Iran yang merasa menang dalam perang tersebut.
"Di Israel tidak ada yang bersuka cita karena perang, dan tidak ada yang bersuka cita karena gencatan senjata ini (perang jadi) berhenti," ujar Monique, dalam program Don Cast di Nusantara TV (NTV), dikutip Jumat, 27 Juni 2025.
Menurutnya, saat ini rakyat maupun pemerintah Israel bertanya-tanya mengapa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta dilakukan gencatan senjata. Apalagi, gencatan senjata dilaksanakan tanpa komitmen yang jelas, utamanya dari Iran.
Karenanya, gencatan senjata ini dipandangnya sebagai upaya basa-basi.
"Justru mereka (pihak Israel) heran, menimbulkan tanda tanya besar, kenapa Trump tiba-tiba minta gencatan senjata tanpa komitmen," tuturnya
"Jadi ini adalah gencatan senjata tanpa komitmen. Gencatan senjata basa-basi," imbuh Monique.
Ia mencontohkan gencatan senjata yang berlangsung antara AS dengan milisi Yaman, Houthi. Menurut dia, gencatan senjata kedua belah pihak itu memiliki kesepakatan yang jelas.
"Sebab contoh, kalau gencatan senjata antara Amerika dengan Houthi, Houthi diminta untuk tidak menembaki kapal-kapal Amerika ketika melewati Laut Merah," tuturnya.
"Nah sekarang, komitmennya Iran apa yang diminta? Apa yang diberikan Iran sehingga Israel tidak perlu menyerang Iran lagi?," sambung Monique.
Lebih lanjut, Monique menilai sesungguhnya yang perlu melakukan gencatan senjata ialah Amerika Serikat dengan Iran. Apalagi, Iran telah menyerang AS, sebagai balasan atas fasilitas nuklirnya yang dibombardir.
"Iran sebenarnya sudah memprovokasi karena sudah menyerang basis militernya Amerika di Doha (Qatar). Artinya ini kan sudah melebar, bukan Israel dengan Iran. Jadi maksud saya Iran dengan Israel sudah terputus nih, karena dia (Iran) tiba-tiba nyerangnya ke Amerika. Nah kenapa gencatan senjatanya nggak Iran dengan Amerika saja," jelasnya.
Seharusnya, kata dia AS membiarkan Israel menyerang Iran. Ini agar Israel menuntaskan tujuan dari perang itu dilakukan, yakni menghancurkan fasilitas nuklir dan melemahkan aset militer negara pimpinan Ali Khamenei tersebut.
Apalagi, Iran menyebut bahwa uranium yang terdapat pada fasilitas nuklir yang dihancurkan AS sudah dipindahkan sebelum serangan. Sehingga, seharusnya Israel menuntaskan perang dengan melakukan serangan terhadap lokasi penyimpanan uranium.
"Biarkan saja Israel membereskan semua-semua yang tersisa. Tadi Pak Hikmahanto (Hikmahanto Juwana/guru besar hukum internasional) bilang sudah sempat memindahkan urnaiumnya, berarti belum selesai dong urusannya, masih ada uranium itu," tandas Monique.