Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut langsung kedatangan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 27 Juni 2025.
Pesawat yang membawa PM Anwar dan rombongannya mendarat sekitar pukul 13.00 WIB dan kedatangannya disambut dengan upacara kehormatan militer.
Berdasarkan tayangan dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Prabowo yang didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya langsung menyambut dan menjabat tangan Anwar setelah ia menuruni tangga pesawat.
Saat itu, Prabowo mengenakan setelan jas hitam, sementara Anwar tampak mengenakan jas berwarna biru muda.
Beberapa menteri dari kabinet juga hadir untuk menyambut kedatangan pemimpin Malaysia tersebut. Setelah prosesi penyambutan, Prabowo dan Anwar langsung menuju mobil yang sama, yaitu sebuah mobil limousine.
Rombongan kendaraan kepresidenan kemudian segera berangkat dari lokasi menuju ke Istana Kepresidenan di Jakarta.
Kedatangan ini sekaligus menjadi balasan atas kunjungan Prabowo sebelumnya ke Malaysia dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang diselenggarakan pada 26–27 Mei lalu.
Kunjungan ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju Konsultasi Tahunan ke-13 antara pemerintah Malaysia dan Republik Indonesia yang dijadwalkan berlangsung tahun ini.
"Kedua pemimpin diharapkan akan menilai perkembangan hubungan bilateral, menindaklanjuti hasil KTT ASEAN ke-46, KTT ASEAN-GCC ke-2, dan KTT ASEAN-GCC-China, serta bertukar pandangan mengenai perkembangan isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama," demikian pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Malaysia.
Dalam kunjungannya kali ini, Anwar didampingi oleh sejumlah menteri utama, antara lain Menteri Luar Negeri Dato' Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Datuk Seri Utama Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz.
Turut serta juga Menteri Pendidikan Tinggi Dato' Seri Diraja Zambry bin Abdul Kadir, Menteri Komunikasi Datuk Ahmad Fahmi bin Mohamed Fadzil, serta Menteri Perkebunan dan Komoditas Datuk Seri Johari bin Abdul Ghani.