Ntvnews.id, Virginia - Menjaga perilaku saat berada di negara lain merupakan kewajiban setiap pelancong. Bertindak kasar, apalagi terhadap petugas bandara termasuk yang berbentuk hewan bisa berujung pada masalah serius.
Dilansir dari Daily Mail, seorang pria berusia 70 tahun asal Mesir, Hamed Ramadan Bayoumy Aly Marie, tiba di Bandara Internasional Washington Dulles, Virginia, Amerika Serikat, pada Selasa, 24 Juni 2025. Saat menunggu pengambilan bagasi, seekor anjing pelacak jenis beagle bernama Freddie mendekati barang bawaannya setelah mencium sesuatu yang mencurigakan.
Freddie, yang merupakan bagian dari tim anjing pelacak Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP), mengendus lebih dari 100 pon makanan yang dilarang masuk ke wilayah AS di dalam koper milik Marie.
Baca Juga: PMI Asal Kediri yang Tewas di Bandara Incheon Korea Selatan Ternyata Bunuh Diri
Ketika pawang anjing tersebut menghampiri dan mulai bertanya, bukannya bekerja sama, Hamed justru menendang Freddie dengan keras hingga anjing malang itu terpental ke udara.
Tindakan kasar ini membuat petugas CBP segera menangkap Hamed dan menyerahkannya ke Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk diproses hukum. Hamed dinyatakan bersalah dan langsung dideportasi keesokan harinya, Kamis sore.
Rekaman kamera pengawas memperlihatkan bagaimana Freddie ditendang hingga tubuhnya melayang dan telinganya terangkat karena benturan. Akibat insiden tersebut, Freddie harus menjalani perawatan medis darurat karena mengalami cedera di bagian tulang rusuk kanan.
Baca Juga: Mahasiswa UI Tim Medis Demo Buruh DPR Jadi Tersangka
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan bahwa bagasi Hamed mengandung 55 pon daging sapi, 44 pon nasi, 15 pon sayur terong, mentimun dan paprika, dua pon biji jagung, serta satu pon ramuan herbal semuanya merupakan barang terlarang untuk dibawa masuk ke Amerika Serikat dan langsung disita oleh petugas.
Christine Waugh, Direktur CBP untuk wilayah pelabuhan Washington, D.C., menegaskan bahwa Hamed secara sengaja berusaha menyelundupkan lebih dari 100 pon produk pertanian yang tidak dideklarasikan. Ia juga menekankan bahwa tindakan kekerasan terhadap personel—termasuk anjing pelacak tidak dapat ditoleransi.
“Kami sangat mengandalkan kerja para anjing K9 kami, dan Freddie saat itu hanya menjalankan tugasnya. Setiap aksi kekerasan terhadap salah satu dari kami adalah serangan terhadap kami semua. CBP akan terus bekerja sama dengan pihak penyelidik dan jaksa penuntut untuk memastikan pelaku dihukum secepat dan seberat mungkin,” ujar Waugh.