TNI Tembak Mati Pimpinan OPM Enos Tipagau di Intan Jaya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jul 2025, 07:45
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Adiantoro
Editor
Bagikan
Enos Tipagau. Enos Tipagau.

Ntvnews.id, Jakarta - Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen Lucky Avianto, membenarkan jika pasukan Koops Habema menembak mati pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yakni Komandan Batalyon Kodap VIII Soanggama, Intan Jaya, Papua Tengah, Enos Tipagau. Ini dilakukan karena Enos Tipagau melawan dan menyerang saat hendak diamankan oleh prajurit TNI dari tempat persembunyiannya.

"Benar, pagi tadi sekitar pukul 07.16 WIT, yang bersangkutan terpaksa kita berikan tindakan tegas terukur, karena tersangka utama pelaku berbagai kejahatan kemanusiaan di Papua ini, melawan bahkan menyerang prajurit TNI saat hendak diamankan dari tempat persembunyiannya di Desa Baitapa, Kabupaten Intan Jaya," ujar Lucky, Minggu, 5 Juli 2025.

Lucky menjelaskan, tindakan tegas terukur oleh pasukannya tersebut, adalah upaya TNI untuk mengembalikan kondusifitas serta keselamatan dan keamanan masyarakat. Ini sesuai amanat Inpres RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua, yang salah satu poinnya adalah melaksanakan tugas pemberian dukungan pengamanan di wilayah Papua.

Peraih Adhi Makayasa Akademi Militer tahun 1996 ini mengungkapkan, jika Enos Tipagau adalah salah satu tokoh penting kelompok sparatis OPM. Ia menjadi otak berbagai aksi teror dan kejahatan kemanusiaan yang merenggut korban jiwa, menciptakan rasa takut, dan menghambat roda pembangunan di tanah Papua.

"Dari tangan dan tempat persembunyian Enos Tipagau, kita amankan beberapa barang bukti dari tempat persembunyian Enos Tipagau, antara lain sebuah busur berikut 6 buah anak panah, 2 unit ponsel, 1 speaker, 1 noken dan kalung, serta selembar bendera Bintang Kejora," papar Lucky.

Ia membeberkan serangkaian aksi keji Enos Tipagau dan kelompoknya, yang antara lain menyerang dan menembak warga sipil, termasuk para pekerja bangunan, petani, bahkan tokoh agama lokal, yang tak lain orang asli Papua (OAP) sendiri.

Enos Tipagau dan kelompoknya terkenal tidak segan menghabisi nyawa siapa pun, termasuk OAP yang mereka anggap sebagai musuh, jika mendukung dan hidup damai di dalam bingkai NKRI.

Dalam beberapa aksinya, kata dia Enos Tipagau juga terlihat membakar rumah-rumah warga, honai adat, sekolah, dan puskesmas. Aksi tersebut, bukan hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga trauma mendalam bagi masyarakat, terutama anak-anak dan perempuan Papua.

“Yang tak kalah keji, kelompok ini menjadikan remaja dan anak muda sebagai tameng hidup saat mereka melakukan serangan terhadap pos keamanan TNI/Polri antara lain di Distrik Baitapa dan Desa Mamba Distrik Sugapa,” papar Lucky.

Enos Tipagau dan kelompoknya seringkali melakukan penyanderaan terhadap warga dan tenaga kerja dari luar Papua yang bekerja di proyek-proyek infrastruktur. Para korban disiksa bahkan mereka dibunuh dengan kejam, sebagai bentuk propaganda dan teror ketakutan di wilayah Papua.

Kebrutalan OPM yang saat ini terang-terangan menargetkan masyarakat khususnya OAP, pemukiman, sekolah, puskesmas hingga gereja sebagai sasaran teror mereka, semakin memupuk kebencian masyarakat Papua terhadap kelompok sparatis tersebut.

Ditambah lagi dengan kejahatan kemanusiaan, antara lain mencuri harta benda, ternak dan hasil bumi warga, memperkosa gadis setempat dan memaksa pemuda desa untuk bergabung dengan mereka, kata dia semakin menambah daftar ketidaksukaan masyarakat khususnya OAP terhadap kelompok sparatis OPM.

"Ini masalah waktu saja ya (penumpasan OPM), dengan dukungan penuh dan simpati masyarakat khususnya OAP kepada kami, Insya Allah saudara kita ufuk timur Indonesia ini dapat segera hidup dengan aman, damai, makmur dan sejahtera," tandas Lucky.

 

x|close