Spektakuler! 7.000 Pesilat dan Penari Ramaikan Bundaran HI, Pemprov DKI Cetak Rekor MURI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jul 2025, 10:42
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Adiantoro
Editor
Bagikan
Pemprov DKI Tampilkan 7.000 Pesilat dan Penari di Bundaran HI Pemprov DKI Tampilkan 7.000 Pesilat dan Penari di Bundaran HI (Pemprov DKI/ NTVNews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Suasana Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, berubah menjadi panggung budaya spektakuler pada Minggu, 6 Juli 2025.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sukses menyelenggarakan acara bertajuk "Jakarta Dalam Warna", yang menampilkan kolaborasi luar biasa antara seni tradisional Betawi dan pencak silat.

Tak tanggung-tanggung, lebih dari 7.000 peserta yang terdiri atas 5.000 pesilat dan 2.000 penari tradisional turut ambil bagian, sekaligus mengantarkan Jakarta meraih Rekor MURI.

Rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) diberikan langsung kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan mencetak sejarah dalam kolaborasi budaya terbesar di ibu kota.

Turut hadir dalam momen membanggakan tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang juga mendukung penuh gelaran budaya ini.

Pramono menyampaikan, acara ini bukan hanya ajang pertunjukan, tetapi juga cermin dari wajah Jakarta yang kaya akan budaya.

Ia menekankan pentingnya membangun kota yang maju secara global, namun tetap menjunjung tinggi akar budaya lokal.

"Wajah Jakarta adalah kebudayaan, terutama wajah Betawi. Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 juga telah mengatur hal itu. Hal yang terpenting dalam kegiatan ini adalah masyarakat Jakarta bangga terhadap budaya dan kotanya, menikmati Jakarta yang sedang kita ubah dan perbaiki perlahan-lahan. Kami ingin bangun Jakarta yang aman dan nyaman bagi warga maupun pendatang," kata Pramono.

Baca Juga: Jakarta Muharram Festival 2025 Batal Digelar

Tema budaya Betawi diangkat menjadi simbol perjalanan Jakarta menuju kota berusia 500 tahun pada 2027. Pemprov DKI menjadikan budaya sebagai poros dalam membangun identitas global yang tetap berakar pada kearifan lokal.

Pramono bahkan telah mewajibkan penggunaan busana adat Betawi, seperti baju ujung serong, dalam berbagai kegiatan resmi. Hal ini bertujuan agar budaya Betawi tidak sekadar menjadi dekorasi acara, melainkan menjadi bagian hidup masyarakat.

Wagub Rano Karno menyoroti pentingnya pencak silat sebagai identitas kultural Jakarta. Menurutnya, silat bukan hanya seni bela diri, tetapi juga manifestasi dari nilai-nilai estetika dan filosofi kehidupan Betawi.

"Ini adalah awal kita membangun Jakarta menuju 500 tahun pada 2027. Mudah-mudahan ke depannya, bukan hanya kebudayan Betawi yang ditampilkan disini, tetapi nanti ada budaya dari Sumatera Barat, Jawa Barat, dan sebagainya. Semua budaya yang ada di Jakarta akan tampil di sini. Sekarang kita awali dengan kebudayan Betawi," kata Rano.

Selain penampilan kolosal ribuan pesilat dan penari, "Jakarta Dalam Warna" dimeriahkan pertunjukan musik oleh sejumlah musisi ternama, seperti Rossa dan Ayu Ting Ting, artis pesilat Prisia Nasution, penari Happy Salma dan Ufa Suforia, serta marching band Jakarta Drum Corps.

x|close