Penanaman Jagung Serentak di Seluruh Indonesia, Kapolri: Polri Siap Kawal Kedaulatan Pangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Jul 2025, 16:08
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (YouTube)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah dan Polri menggelar aksi nasional penanaman jagung serentak di seluruh Indonesia, Rabu, 9 Juli 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran menteri dan pejabat tinggi negara, termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raja Juli Antoni, serta Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto.

Kegiatan penanaman massal ini dilakukan di berbagai provinsi secara serentak, dengan salah satu titik utama berada di Jawa Tengah, mencakup area lebih dari 38.000 hektare. Penanaman ini dilakukan di lahan berhutan dan perhutanan sosial, sebagai bentuk optimalisasi lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara produktif.

Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri turut mendukung penuh upaya mewujudkan kedaulatan pangan, bukan hanya melalui pengamanan, tetapi juga melalui dukungan langsung terhadap proses pertanian dari hulu hingga hilir.

Kapolri juga mengungkapkan bahwa kegiatan hari ini mencakup penanaman jagung di berbagai wilayah, termasuk 38.750,14 hektare di Provinsi Jawa Tengah, dengan rincian 36.287 hektare lahan berhutan dan 2.463,14 hektare lahan perhutanan sosial. Di antaranya, 207 hektare berada di Kabupaten Perhutukan, termasuk 74 hektare yang menjadi lokasi utama kegiatan hari ini.

"Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Polri terhadap pemerintah dalam mewujudkan pertahanan pangan melalui keterlibatan pada setiap tahapan, mulai dari pencarian lahan, pembidikan, penanaman perawatan, hingga jaminan penerapan hasil pangan,” ujarnya.

Sebagai bentuk konkret dukungan, Polri telah memberikan bantuan operasional kepada para penyuluh pertanian lapangan, kelompok tani, dan koperasi. Bantuan tersebut mencakup 500 unit alat penguji kesuburan tanah, 89 unit alat penguji jagung, 100 unit alat penguji kadar air, dan 93 unit alat pengering jagung.

Polri juga tengah membangun 18 Gudang Pangan Polri di 12 provinsi dengan total kapasitas penyimpanan mencapai 18.000 ton. Fasilitas ini diproyeksikan rampung pada Agustus 2025. Ke depannya, gudang-gudang tersebut akan dilengkapi dengan mesin dryer (pengering) untuk mempercepat proses pengurangan kadar air hasil panen.

"Selain 18 kudang tersebut, kami juga akan membangun kudang jagung mitil tambahan, sehingga dapat mengakomodir jumlah yang lebih besar,” ujarnya.

Terkait penyerapan hasil panen, Kapolri menekankan pentingnya kerjasama dengan Bulog dan sektor swasta untuk menjamin hasil pertanian terserap maksimal.

"Hasil panen 4 tahun ke-3 nanti Bulog dipenuhi dulu. Kemudian setelah itu, kita juga menjalin bekerjasama dengan gabungan perusahaan makan pernak yang diwakili oleh BP Java dan BP Jarun Popang, sehingga seluruh hasil panen jagung dapat terserat dengan optimal,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi pertanian jagung, Polri juga menggandeng koperasi dan Koperasi Merah Putih dalam upaya pembiayaan, distribusi, serta penyimpanan hasil panen. Ini dinilai penting untuk memberikan kepastian harga dan memperkuat posisi tawar petani di lapangan.

"Kami berharap ini dapat terus dikembangkan pada seluruh wilayah pengusaha jagung di Indonesia, sehingga dapat memberikan kemudahan akses permodalan dan penyerapan hasil panen memperkuat posisi tawar petani, serta memberikan jaminan harga penyerapan sesuai dengan standar pemerintah,” ungkap Listyo.

"Kami tegaskan bahwa Polri berputminen tidak pernah suruh dalam mendukung dan mengawal seluruh agenda pemerintah, termasuk dalam mewujudkan dita-dita mulia untuk menjadikan Indonesia sebagai lubuk pangan dunia,” tutupnya.

x|close