Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menegaskan bahwa ASEAN perlu mengambil peran kepemimpinan dalam menciptakan iklim investasi yang terbuka di tengah situasi global yang tidak menentu, sekaligus menjadi daya tarik bagi investasi yang berkelanjutan.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat sesi pleno Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Foreign Ministers’ Meeting/AMM) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Rabu, 9 Juli 2025 sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta.
"ASEAN harus memimpin dengan mendorong iklim investasi terbuka yang terprediksi, sebagai tempat berlindung yang aman di tengah ketidakpastian global dan magnet bagi investasi asing langsung yang berkelanjutan," katanya.
Baca Juga: Dahlan Iskan Buka Suara Usai Ditetapkan Jadi TersangkaDahlan Iskan Buka Suara Usai Ditetapkan Jadi Tersangka
Dalam kesempatan tersebut, Sugiono turut menyinggung temuan terbaru dari UNCTAD yang menunjukkan adanya tren penurunan investasi global di sejumlah sektor utama.
Namun demikian, aliran Penanaman Modal Asing (PMA) ke kawasan ASEAN justru mengalami peningkatan sebesar 10 persen hingga mencapai rekor tertinggi. "Hal itu mencerminkan meningkatnya kepercayaan para investor terhadap ASEAN," katanya.
Menlu Sugiono juga menyampaikan dukungan Indonesia terhadap peran Geoeconomics Task Force ASEAN dalam merumuskan kebijakan strategis yang akan diajukan untuk pertimbangan para pemimpin ASEAN.
Baca Juga: Menlu Bakal Kirim Surat Calon Dubes AS ke DPR dalam 1-2 Hari Ini
"Tentu saja, Indonesia mendorong semua upaya untuk mengubah visi menjadi tindakan nyata yang akan memperkuat untuk memperkuat Sentralitas ASEAN dan membentuk arsitektur regional yang stabil," katanya.
Sejalan dengan itu, Sugiono menekankan pentingnya menjadikan pelaksanaan Visi Komunitas ASEAN 2045 sebagai agenda utama.
Ia juga menggarisbawahi bahwa kredibilitas ASEAN akan sangat bergantung pada kesepakatan atas nilai-nilai bersama serta konsistensi dalam pelaksanaannya.
"Dan marilah kita membangun ASEAN yang tidak hanya tangguh dan kohesif, tetapi juga visioner, inklusif, dan siap menghadapi masa depan," katanya.