Ntvnews.id, Jakarta - Keberadaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di sejumlah wilayah Kota Bekasi makin sering dilaporkan warga. Dalam sepekan terakhir, Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) mencatat dua hingga tiga laporan masuk terkait ODGJ yang dinilai meresahkan lingkungan.
Ketua IPSM Kota Bekasi, Mat Rais Dhani, mengungkapkan bahwa relawan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) kini lebih sering turun ke lapangan untuk menangani ODGJ. Ia menyebut, permasalahan ODGJ menjadi salah satu kasus sosial yang paling dominan ditangani saat ini.
“Apapun yang diperlukan masyarakat, InsyaAllah kami siap bantu. Saat ini, yang paling sering kami tangani adalah ODGJ,” ujar Rais saat peringatan HUT ke-50 PSM di Plaza Pemkot Bekasi, Selasa (8/7/2025).
Rais menjelaskan, PSM aktif berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), puskesmas, serta RT/RW setempat untuk mengevakuasi ODGJ. Bila dibutuhkan, relawan juga mendampingi pasien ke rumah sakit jiwa seperti di Bogor, Jatisampurna, dan Grogol.
View this post on Instagram
“Kami siaga siang malam. Jika dibutuhkan, kami siap dampingi ke rumah sakit, bahkan membantu beli vitamin dan suplemen untuk pasien,” ujarnya.
Meski tidak digaji, para relawan tetap menjalankan tugas dengan dedikasi tinggi. Rais menegaskan bahwa PSM adalah mitra resmi pemerintah yang bekerja sukarela di bawah koordinasi Dinsos. Saat ini, ada sekitar 250 PSM tersebar di setiap kelurahan dan kecamatan di Kota Bekasi.
“Teman-teman bekerja dengan hati. Tidak digaji, tapi tetap semangat mengawal persoalan sosial di masyarakat,” ucap Rais.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bekasi atas dukungan terhadap para pekerja sosial yang berjibaku menangani berbagai permasalahan sosial, termasuk meningkatnya laporan ODGJ belakangan ini.
“Kami berharap ada perhatian lebih, khususnya dari sisi anggaran dan pelatihan, agar penanganan ODGJ bisa lebih terstruktur,” tandasnya.