Ntvnews.id, Jakarta - Pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Alun-alun Garut berubah menjadi tragedi setelah tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat kerumunan saat makan gratis. Namun, perhatian publik kini juga tertuju pada perbedaan pernyataan Dedi Mulyadi sebelum dan sesudah kejadian.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya sebelum acara, Dedi Mulyadi terlihat berbincang dengan putranya, Maula Akbar, membahas secara detail rencana pesta makan gratis dan hiburan untuk masyarakat.
"Ari ayah mah penggemarnya banyak, pasti warga ini brek. Warga ada hiburannya gak nanti?" tanya Dedi.
“Ada. Di tanggal 18, hari Jumat," ucap Maulana.
“Jam?" kata Dedi.
“Jamnya jam malam biasa," tutur Maulana.
"Ada hiburannya apa aja?" tanya Dedi lagi.
“Syukuran, Ohang, Kiwil, Ceu Popon," ucap Maulana.
Maulana juga menyebut bahwa acara akan digelar di Pendopo Garut, yang bersebelahan dengan Alun-alun. Dedi pun memberi arahan agar masyarakat hanya datang pada hari Jumat.
"Warganya nanti diharapkan datang ke acara kesenian, tidak pada acara tanggal 16. Kalau tanggal 16 nanti pabeulit dan kemudian gak bisa ketampung," ujar Dedi.
Terkait makanan untuk masyarakat, Dedi mengungkap bahwa makanan akan disiapkan oleh UMKM lokal dan warga dipersilakan untuk hadir.
"Jadi untuk warga dilaksanakan tanggal 18. Jadi tanggal 18 warga boleh datang ke lapangan. Makan sepuasnya, nonton sepuasnya, tertawa sepuasnya," ungkap Dedi.
Namun, setelah tragedi, Dedi memberikan pernyataan berbeda kepada media. Ia menyebut tidak mengetahui adanya acara makan gratis dan hanya tahu ada acara pentas seni.
"Acara syukuran Maula dan Putri, secara pribadi saya tuh tidak tahu acara kegiatan itu. Artinya saya hanya memahami bahwa nanti malam itu ada acara kegiatan saya bertemu warga dalam bentuk pentas seni. Saya tidak tahu bahwa ada acara syukuran bersama warga, kemudian warga diundang makan bersama," ujarnya.
Dalam penjelasan usai rapat paripurna di DPRD Jawa Barat, Dedi kembali menegaskan bahwa dalam jadwal resminya hanya ada pentas seni malam hari.
"Acara yang kemarin itu di jadwal yang saya miliki dan di media sosial yang saya unggah itu seharusnya dilakukan malam hari. Berbarengan dengan acara kesenian, pagelaran seni dan dilakukan di lapangan," ujar Dedi.
Ia juga menyebut semua informasi itu sudah dijelaskan dalam unggahan YouTube miliknya.
"Kan itu jelas tuh di YouTube saya, jelas kan hari Jumat jam 7 malam bareng acara kesenian. Ada Popon, ada Ohang, ada Kiwil. Kemudian dilakukan di lapang terbuka," jelasnya.
"Jadi yang jam 13 tuh tidak ada dalam agenda yang saya miliki," imbuhnya.
Perbedaan ini menimbulkan tanda tanya publik. Video percakapan dengan Maulana menunjukkan Dedi mengetahui dan bahkan mempromosikan acara makan gratis, namun pascakejadian ia menyatakan tidak tahu soal kegiatan tersebut.
Saat ini pihak kepolisian tengah mengusut kemungkinan kelalaian dalam penyelenggaraan acara yang menimbulkan korban jiwa ini.