Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Jepang meminta pengawasan yang lebih ketat terhadap pasukan Amerika Serikat (AS) yang berada di negara itu setelah seorang tentara AS didakwa karena dugaan pelecehan seksual terhadap seorang remaja perempuan Jepang di Okinawa.
Dilansir dari reuters, Kamis, 27 Juni 2024, Jaksa di wilayah pulau di Jepang selatan tersebut mengajukan dakwaan terhadap tentara AS tersebut pada bulan Maret yang lalu, menurut pernyataan juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi kepada wartawan pada hari Selasa.
Media lokal juga melaporkan bahwa tentara AS yang berusia 25 tahun tersebut dituduh melakukan serangan seksual, mengetahui bahwa korban perempuan tersebut berusia di bawah 16 tahun.
Ilustrasi kekerasan (Free Pict)
Hayashi menyatakan bahwa pemerintah Jepang telah menyampaikan keprihatinan mereka kepada Duta Besar AS Rahm Emanuel terkait insiden ini dan menyerukan pengawasan yang lebih ketat terhadap perilaku personel militer.
Baca Juga: Korban Kekerasan dan Pelecehan Seksual, Retno Listyarti: Jangan Takut Lapor Polisi
Okinawa merupakan lokasi sekitar 70 persen dari seluruh pangkalan dan fasilitas militer AS di Jepang.
Serangkaian permasalahan yang terkait dengan pangkalan AS tersebut telah lama membuat warga Okinawa berduka. Mulai dari polusi hingga kebisingan dan kecelakaan helikopter, yang memicu keluhan bahwa merekalah yang menanggung beban terbesar dalam menampung pasukan AS.