Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali buka suara terkait isu ijazah palsu yang kembali mencuat, serta wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Tak hanya menanggapi secara serius, Jokowi juga menyebut adanya sosok besar yang berada di balik manuver politik ini.
Dalam pernyataan yang disampaikan pada Jumat, 25 Juli 2025 di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Jokowi menegaskan bahwa ia merasa ada skenario politik besar yang sedang dimainkan oleh pihak tertentu.
“Saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan. Artinya ada orang besar, ada yang mem-back up,” ujar Jokowi.
Meski tidak menyebutkan nama secara langsung, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberi sinyal kuat bahwa sosok tersebut sudah tidak asing bagi publik.
“Semua sudah tahu lah,” kata Jokowi singkat, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Pernyataan ini semakin memperkuat dugaan bahwa dinamika politik yang saat ini berkembang, mulai dari sorotan terhadap keabsahan ijazah Jokowi hingga dorongan penggunaan hak menyatakan pendapat oleh DPR untuk memakzulkan Gibran, tidak berdiri sendiri.
Jokowi menduga, keduanya merupakan bagian dari manuver terstruktur yang didalangi elite politik berpengaruh. Isu ijazah palsu sendiri sejatinya bukan barang baru, namun kembali mencuat ke publik beberapa bulan terakhir.
Isu tersebut bergulir seiring dengan polemik terkait legalitas pencalonan Gibran sebagai Wakil Presiden pada Pilpres 2024 lalu. Kini, setelah Gibran resmi menjabat sebagai wapres, wacana pemakzulan muncul ke permukaan.
Spekulasi soal siapa sosok “besar” yang dimaksud Jokowi pun menjadi bahan perbincangan publik dan pengamat politik. Sebagian menilai pernyataan ini adalah sinyal peringatan terhadap pihak-pihak yang tengah berupaya membangun narasi tandingan terhadap pemerintahan saat ini.