Ntvnews.id, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) akan merekrut tenaga kerja untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari kalangan keluarga miskin ekstrem dan miskin (desil 1 dan desil 2) sebagai upaya mendukung penyerapan tenaga kerja.
Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN) Redy Hendra Gunawan mengatakan, dari sejumlah 47 tenaga kerja di SPPG, minimal 30% berasal dari keluarga prasejahtera.
“lni sesuai dengan arahan Pak Presiden bahwa Program Makan Bergizi Gratis harus berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja. Kami berharap, dengan kebijakan ini BGN akan berkontribusi terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja, terutama yang berasal dari keluarga desil 1 dan desil 2,” kata Redy di Jakarta, Senin, 28 Juli
Baca Juga: Dapur Makan Bergizi Gratis Pertama di Bone Diresmikan, Layani Ribuan Santri Pesantren
Redy mengatakan, jumlah SPPG yang telah beroperasi hingga hari ini, berjumlah 2.378 unit, dengan menggandeng sebanyak 6.076 kelembagaan ekonomi lokal yang menjadi supplier SPPG, terdiri dari koperasi, BUMDes/BUMDesma, dan UMKM.
“Sebanyak 93.572 sumber daya manusia dari masyarakat lokal terlibat menjadi relawan SPPG,” kata Redy.
Per hari ini, Program MBG sudah menjangkau sebanyak 7.444.238 penerima manfaat yang tersebar di seluruh daerah.
Baca Juga: Prabowo: Investasi Tembus Target, Program Makan Bergizi Diapresiasi Dunia
Dari kategori sasaran penerima manfaat, untuk siswa tingkat PAUD/TK/RA setara berjumlah 433.480, SD/MI 3.074.451, SMP/MTs 1.991.877, SMA/SMK/MA/MAK 1.624.041, Santri Ponpes 34.741, PKBM/SLB 13.059, seminari 795, ibu hamil 33.103, ibu menyusui 56.909, balita 176.926, serta siswa Sekolah Rakyat dengan total sejumlah 4.856 penerima mandat.
“Dalam rangka percepatan Program Makan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional dalam 10 hari ke depan, akan mengopersionalkan sejumlah 2.401 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Sehingga total akan beroperasi sebanyak 4.788 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Artinya Badan Gizi Nasional dalam 10 hari ke depan akan melayani kurang lebih 15 juta penerima manfaat,” jelas