A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Komisi IV DPR Terima Kunjungan Menteri Pertanian Australia dan Dubes Inggris Bahas Kerja Sama Pertanian - Ntvnews.id

Komisi IV DPR Terima Kunjungan Menteri Pertanian Australia dan Dubes Inggris Bahas Kerja Sama Pertanian

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Agu 2025, 20:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto didampingi anggota Komisi IV DPR RI lainnya usai menerima kunjungan Menteri Pertanian Perikanan dan Kehutanan Australia Julie Collins hingga Duta Besar Inggris Dominic Jermey di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 1 Agustus 2025. ANTARA/Melalusa Susthira K. Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto didampingi anggota Komisi IV DPR RI lainnya usai menerima kunjungan Menteri Pertanian Perikanan dan Kehutanan Australia Julie Collins hingga Duta Besar Inggris Dominic Jermey di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 1 Agustus 2025. ANTARA/Melalusa Susthira K. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto, bersama jajaran anggota Komisi IV lainnya, menerima kunjungan dari Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia Julie Collins serta Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey. Pertemuan tersebut berlangsung pada Jumat, 1 Juli 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dengan agenda utama membahas kerja sama di sektor pertanian.

Pertemuan dilakukan dalam dua sesi terpisah, dimulai dengan Menteri Australia Julie Collins, disusul oleh sesi berikutnya bersama Duta Besar Inggris Dominic Jermey.

"Kerja sama antara (pertemuan) pertama kan dengan Menteri Pertanian Perikanan dan Kehutanan Australia, kemudian yang (pertemuan kedua) ini dengan Duta Besar Inggris," jelas Titiek kepada awak media di Kompleks Parlemen.

Salah satu topik penting yang diangkat dalam diskusi dengan perwakilan Australia adalah mengenai lahan konservasi gajah seluas 90.000 hektare. Menurut Titiek, awalnya permintaan hanya sebesar 10.000 hektare, namun pemerintah memberikan konsesi yang jauh lebih luas.

Baca Juga: DPR Sebut Pengibaran Bendera One Piece Aksi Makar

"Mereka terima kasih, kami sudah kasih konservasi area konservasi dan konservasi untuk gajah itu (awalnya) mintanya cuma 10.000 hekatare, dapatnya jadi 90.000 (hektare). Jadi mereka sangat terima kasih," ujar Titiek.

Selain isu konservasi, pertemuan juga membahas kerja sama di bidang teknologi pertanian, khususnya yang berkaitan dengan efektivitas distribusi subsidi pupuk. Menurut Titiek, teknologi yang ditawarkan akan membantu memastikan subsidi tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan tanah.

"Jadi supaya (subsidi pupuk) diberikan di tempat-tempat yang benar-benar butuh, sebelum diberikan pupuk subsidi itu dilihat dulu tanahnya, ini perlu pupuk kadar apa, mereka akan memberikan bantuan mengenai teknologinya ini, dan ada percontohan di beberapa tempat di Indonesia," tambahnya.

(Sumber: Antara)

x|close