Ntvnews.id, Jakarta - Proses relokasi warga eks Kampung Bayam kini resmi rampung sepenuhnya. Seluruh Kepala Keluarga (KK) yang sebelumnya bermukim di kawasan tersebut akhirnya menyepakati untuk pindah ke Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) Jakarta International Stadium (JIS).
Langkah ini menjadi titik akhir dari proses panjang relokasi yang sempat mengalami beberapa penundaan. Kesepakatan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan kontrak antara warga dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang berlangsung di Kantor Wali Kota Jakarta Utara pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Sebanyak 67 KK lebih dahulu menandatangani perjanjian pada Selasa, 29 Juli. Sementara itu, 35 KK lainnya yang sebelumnya meminta waktu tambahan untuk mempelajari isi kontrak, kini juga telah menyatakan persetujuan mereka. Dengan begitu, total seluruh warga eks Kampung Bayam telah resmi menjadi penghuni HPPO JIS.
Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Furqon, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Jakarta International Studium (JIS) dan Kampung Susun Bayam yang berdampingan (Antara/ Luthfia Miranda Putri)
"Kami warga Kampung Bayam ini menganggap Bapak Gubernur Pramono Anung sebagai ayah kami, bapak kami, dan kami sebagai anaknya. Maka kami akan terus mendukung dan melindungi ayah kami. Terima kasih kepada Bapak Pramono yang telah peduli dan memperjuangkan kami," ujar Furqon.
Prosesi serah terima kunci unit HPPO turut disaksikan oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat, Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Sosial Chico Hakim, Direktur Bisnis Jakpro I Gede Adi Adnyana, hingga perwakilan TNI, Polri, dan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara.
Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat menegaskan bahwa penempatan warga di HPPO merupakan mandat langsung dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
"Saya berkewajiban di bawah arahan Pak Gubernur Pramono Anung untuk memastikan Bapak dan Ibu sekalian mendapatkan hak hidup yang layak. Saya sendiri sudah mengecek kondisi unit HPPO, air mengalir deras dan lancar. Kalau tidak percaya, tanya saja kepada warga yang sudah lebih dulu setuju pindah dan meninjau langsung," ucap Hendra.