Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi angkat bicara soal demo warga Pati hari ini. Luthfi mengaku sudah memperingatkan Bupati Pati Sudewo untuk menerima aspirasi warga.
"Sudah saya peringatkan kepada Bupati untuk menerima aspirasinya," ujar Luthfi di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Rabu, 13 Agustus 2025.
Luthfi menegaskan, dirinya tak melarang demo. Namun, hal itu jangan sampai dilakukan dengan mengganggu ketertiban.
"Prinsip, silakan demo, tapi jangan sampai mengganggu ketertiban umum, kemudian mengganggu pelayanan masyarakat, pemerintah harus jalan, mekanisme demokrasi harus dilalui," jelasnya.
Diketahui, demo warga Pati hari ini berlangsung ricuh. Bahkan, sebuah mobil dibakar massa. Mobil tersebut merupakan milik dari petugas kepolisian.
Awalnya, massa pendemo terlibat kericuhan di depan Kantor Bupati Pati. Massa melempari petugas dengan air mineral, sayuran dan benda-benda lainnya.
Aksi itu dibalas polisi dengan menembakkan peluru gas air mata. Akibatnya, massa kocar-kacir.
Kericuhan terjadi gara-gara tak ada perwakilan pihak Bupati Pati Sudewo, yang menemui massa.
Setelah dibubarkan petugas dari sekitar Alun-alun Pati, massa bergeser. Mereka lalu melintasi depan rumah dinas Kapolres Pati.
Pendemo lantas memukul bodi mobil provos kepolisian tersebut. Massa kemudian menjungkirbalikkan mobil, lalu membakarnya.
Api pun segera membesar hingga menyelimuti seluruh bagian kendaraan.
Petugas kepolisian yang berada di lokasi tak tinggal diam. Mereka berupaya memadamkan api sambil menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Adapun demo ini digelar dengan tuntutan yang salah satunya meminta Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya. Ini buntut sikap Sudewo yang menantang warga sebanyak-banyaknya untuk berdemonstrasi menolak kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Meski akhirnya Sudewo membatalkan kebijakan tersebut, warga tetap berunjuk rasa.