Nurdin Tampubolon: Penertiban Tambang Harus Dibekali Tata Kelola Profesional dan Teknologi Mandiri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Agu 2025, 18:35
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Preskom NT Corp, Nurdin Tampubolon Mengulas Pidato Presiden Prabowo dan RAPBN 2026 Preskom NT Corp, Nurdin Tampubolon Mengulas Pidato Presiden Prabowo dan RAPBN 2026 (Nusantara TV)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris Nusantara TV, Nurdin Tampubolon, menilai rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menertibkan tambang-tambang ilegal harus diiringi dengan pembenahan tata kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara profesional serta penguasaan teknologi yang memadai.

"Yang pertama adalah tata kelola dari BUMN kita. Bagaimana mengelola itu secara profesional. Karena pendapatan itu adalah revenue. Keuntungan itu, katakanlah pendapatan negara bukan pajak atau dividen, itu adalah revenue pendapatan kita dikurangi dengan biaya. Pemerintah menginginkan efisiensi. Bagaimana membuat efisiensi ini dengan baik sehingga nanti pendapat ini tidak habis terbuang?" jelas Nurdin dalam program Breaking News Nusantara TV yang mengulas Pidato Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan Presiden Prabowo Subianto di Sidang Paripurna MPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agutus 2025.

Baca Juga: Nurdin Tampubolon Dorong Hilirisasi untuk Optimalkan Aset BUMN dan Cegah Kerugian SDA

Menurutnya, kunci keberhasilan bukan hanya menutup tambang ilegal, tetapi juga memastikan pendapatan negara meningkat dan efisiensi biaya tercapai.

“Efisiensi diturunkan, pendapatan dinaikkan, revenue dinaikkan,” tambahnya.

Baca Juga: Nurdin Tampubolon Apresiasi Kinerja Pemerintah, Dorong Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, korporasi, masyarakat, dan kalangan akademisi untuk memperkuat Research and Development (R&D). Hal ini, kata Nurdin, bertujuan menemukan teknologi yang tepat untuk mengelola sumber daya alam secara mandiri, sehingga Indonesia tidak lagi bergantung pada teknologi luar negeri.

“Dengan alasan membeli teknologi, kita melepas sumber daya alam kita ke luar. Sebenarnya yang paling utama adalah siapa yang memegang sumber daya dan siapa yang memegang market, itulah yang mengendalikan. Tetapi kita terbalik. Kita punya sumber daya, kita pegang market tapi kita dikendalikan oleh orang luar,” tegasnya.

Baca Juga: Nurdin Tampubolon Optimis Strategi Hilirisasi Tekan Defisit APBN ke Nol

Nurdin mengingatkan, keterbatasan teknologi di sektor produksi dan pasca panen menjadi titik lemah yang membuat Indonesia mudah dieksploitasi pihak asing. Padahal, kata dia, Indonesia memiliki banyak profesional dan insinyur yang mumpuni.

“Jadi teknologi yang kita miliki dikembangkan supaya bisa mengelola sumber daya alam, bisa kita kuasai kita sendiri. Profesional kita banyak kok, engineer kita banyak, jadi bagaimana mengelola, mensinergikan itu semua,” pungkasnya.

x|close