Trump Resmi Ganti Nama Departemen Pertahanan Jadi Departemen Perang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Sep 2025, 08:51
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Adiantoro
Editor
Bagikan
Di halaman Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa, 15 Juli 2025 waktu setempat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan kepada wartawan. Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa, berdasarkan negosiasi langsung de Di halaman Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa, 15 Juli 2025 waktu setempat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan kepada wartawan. Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa, berdasarkan negosiasi langsung de (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah yang mengubah nama Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang.

Trump mengatakan perubahan nama adalah bagian dari pergeseran yang lebih besar dari ideologi di dalam departemen itu. 

"Jadi kami memenangkan Perang Dunia Pertama. Kami memenangkan Perang Dunia Kedua. Kami memenangkan segalanya sebelum itu dan di antaranya. Dan kemudian kami memutuskan untuk bangun," kata Trump dikutip dari Aljazeera, Minggu 7 September 2025.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah yang mengubah nama Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah yang mengubah nama Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang.

Pejabat pemerintah mengatakan nama Departemen Perang akan digunakan dalam korespondensi resmi Gedung Putih dan pernyataan publik. 

Baca juga: Makan Malam bareng Bos Facebook, Apple hingga Google, Trump Tanya Berapa Investasi Mereka ke AS
 
Tetapi perubahan yang lebih permanen akan mengharuskan Kongres untuk meloloskan undang-undang baru.

Untuk itu, Trump menambahkan dia akan meminta Kongres untuk mengkodifikasi nama menjadi undang-undang.

Nama baru telah ditafsirkan secara luas sebagai cerminan dari postur kebijakan luar negeri yang lebih agresif di bawah Presiden Trump.

Sejak menjabat untuk masa jabatan kedua, Trump telah mengawasi pemboman di Yaman, Iran dan Laut Karibia selatan.

Tindakan militer itu datang meskipun ada janji pelantikan untuk menjadi pembuat perdamaian dan pemersatu saat menjabat.

Baca juga: Diisukan Kondisi Kesehatannya Memburuk, Trump Berikan Respons Tak Terduga

Namun, nama baru memiliki akar sejarah. Departemen Pertahanan sebelumnya disebut Departemen Perang dari 1789 hingga 1949.

Perubahan nama itu ke Departemen Pertahanan mengikuti Perang Dunia II, ketika Kongres meloloskan Undang-Undang Keamanan Nasional 1947.

x|close