Ntvnews.id, Tel Aviv - Ribuan orang turun ke jalan di Tel Aviv pada Selasa, 26 Agustus 2025 untuk menekan pemerintah Israel segera menghentikan perang di Gaza dan mencapai kesepakatan gencatan senjata guna memulangkan para sandera.
Aksi berlangsung bersamaan dengan rapat kabinet keamanan Israel. Sejak pagi, massa memblokir jalan-jalan utama di pusat kota, mengibarkan bendera Israel, serta membawa foto para sandera.
Menurut media lokal, protes juga digelar di dekat Kedutaan Besar AS dan di depan rumah sejumlah menteri. Menjelang malam, ribuan demonstran kembali berkumpul di "Lapangan Penyanderaan," yang telah menjadi pusat gerakan protes berbulan-bulan terakhir.
Baca Juga: 18.489 Pelajar Palestina Meninggal Sejak Agresi Israel Dimulai 7 Oktober 2023
Suasana demonstrasi diwarnai bunyi klakson, tiupan peluit, dan tabuhan drum, dengan teriakan, "Pemerintah mengecewakan kita, kita tidak akan menyerah sampai semua sandera pulang." Seorang peserta aksi, Yoav Vider (29), menegaskan, "Saya berada di sini untuk menuntut pemerintah segera membuat kesepakatan, memulangkan seluruh sandera, dan mengakhiri perang."
Sikap Netanyahu
Menanggapi tuntutan tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap menegaskan posisinya untuk melanjutkan operasi militer di Gaza.
Baca Juga: Menlu Belanda Mundur Usai Gagal Sanksi Israel
"Kami baru saja selesai rapat kabinet. Saya tidak bisa menjelaskan terlalu banyak, tapi saya akan katakan satu hal: Ini dimulai di Gaza dan akan berakhir di Gaza. Kami tidak akan membiarkan monster-monster itu tetap ada di sana," ujarnya.
Sementara itu, tekanan internasional terhadap Israel terus meningkat. Utusan Donald Trump, Steve Witkoff, menyatakan bahwa pada Rabu, 27 Agustus 2025, Presiden AS akan memimpin pertemuan di Gedung Putih untuk membahas rencana komprehensif pascaperang di Gaza.