Indonesia Bakal Angkat Isu Palestina di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Agu 2025, 07:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Markas Besar PBB di New York, AS. Ilustrasi - Markas Besar PBB di New York, AS. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan bahwa persoalan Palestina kemungkinan akan menjadi salah satu agenda prioritas yang disampaikan Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 pada September mendatang.

“Mengenai dukungan pada Palestina, tidak tertutup kemungkinan diangkat,” kata Juru Bicara Kemlu RI, Vahd Nabyl A. Mulachela, dikutip dari Antara, Kamis, 28 Agustus 2025.

Meski demikian, Nabyl menegaskan bahwa Kemlu RI masih menimbang isu-isu mana yang paling relevan untuk dijadikan fokus utama Indonesia pada sidang kali ini. Karena itu, rincian lengkap belum dapat dipaparkan.

“Masih kita matangkan,” ucapnya menambahkan.

Baca Juga: PCO: Presiden Prabowo Dijadwalkan Pidato di Hari Pertama Sidang Umum PBB

Menurut keterangan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, pada 23 September 2025.

"Presiden nanti dijadwalkan pidato di hari pertama, dan urutan ketiga pada tanggal 23 September," kata Hasan Nasbi ketika menjawab pertanyaan wartawan di Kantor PCO, Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025 malam.

Pidato Prabowo akan disampaikan setelah Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Terkait isi pidato, Hasan menyampaikan bahwa PCO belum dapat memberikan informasi lebih lanjut. Ia mengajak publik untuk menyaksikan langsung penyampaian resmi Presiden di Markas PBB.

Baca Juga: PBB Geram dengan Pemukiman Israel di Tepi Barat Palestina

Kehadiran Prabowo dalam forum internasional ini menjadikannya Presiden RI pertama yang kembali menghadiri Sidang Majelis Umum PBB setelah satu dekade. Selama masa kepemimpinan Presiden ke-7 Joko Widodo, kehadiran Indonesia di forum tersebut diwakili Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Sidang Majelis Umum ke-80 PBB akan dibuka pada 9 September 2025, sementara agenda Debat Umum Tingkat Tinggi, di mana Presiden Prabowo akan berpidato, dimulai pada 23 September 2025.

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, pada Senin, 25 Agustus 2025, menilai bahwa penempatan Indonesia pada urutan ketiga memiliki arti penting dalam konteks diplomasi. Ia meyakini, pidato Prabowo akan menjadi sorotan dunia, mengingat posisi Indonesia sebagai negara non-blok yang pandangannya dinantikan baik oleh negara-negara Barat maupun negara-negara berkembang di Global South.

x|close