Salju Terus Mencair, 5 Mayat dan Sampah Berhasil Diturunkan dari Everest

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Jul 2024, 08:52
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Sampah di Gunung Everst Sampah di Gunung Everst (Istimewa)

Ntvnews.id, Nepal - Perubahan iklim telah menyebabkan mencairnya es dan salju di Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia. Akibatnya, ratusan jenazah korban yang tewas selama mendaki dan sampah-sampah yang terkubur di dalam salju mulai terungkap. 

Dilansir dari Independent, Rabu, 3 Juli 2024, sebuah tim penyelamat yang terdiri dari 12 personel militer dan 18 pendaki berhasil mengangkat 5 jenazah dan membawa turun 11.000 kg sampah dari Gunung Everest. Salah satu dari lima jenazah yang ditemukan sudah berupa kerangka. 

Diperkirakan 300 orang telah kehilangan nyawa saat mencoba mendaki gunung ini sejak tahun 1920-an, dan gunung ini telah mengundang kontroversi dalam beberapa tahun terakhir karena kekhawatiran akan kepadatan pengunjung yang disebut sebagai turis petualangan.

gunung everest <b>(Istimewa)</b> gunung everest (Istimewa)

Setidaknya delapan orang telah kehilangan nyawa mereka di Everest tahun ini. Gunung ini merenggut 18 nyawa pada tahun 2023, jumlah tertinggi yang pernah tercatat.

Baca Juga: Nepal Mulai Batasi Jumlah Pendaki ke Gunung Everest, Ini Alasannya

Everest menjadi berita utama di Inggris pada bulan Mei setelah sebuah cornice - es yang menjorok ke bawah - runtuh, menyebabkan pemilik pusat kebugaran Inggris, Dan Paterson, dan pemandu sherpa-nya hilang setelah terjatuh dari ketinggian.

"Karena efek dari pemanasan global, (mayat dan sampah) menjadi lebih terlihat ketika lapisan salju menipis," seorang perwira militer yang terlibat dalam operasi pencarian dan pembersihan, Aditya Karki.

Sementara beberapa mayat telah menjadi penanda jalan di rute menuju puncak, masih mengenakan perlengkapan pendakian mereka, yang lain telah membuat para pendaki takut saat mereka mencoba untuk mencapai puncak.

Halaman
x|close