Ntvnews.id, Jakarta - Upaya pencarian helikopter BK117 D3 yang hilang kontak di kawasan Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terus ditingkatkan. Pada hari ketiga operasi, tim SAR gabungan dari unsur udara mengerahkan lima unit helikopter untuk memperluas pencarian dari jalur udara.
Kepala Kantor SAR Banjarmasin, I Putu Sudayana, mengungkapkan dari Banjarbaru, Rabu, bahwa pada mulanya hanya dua helikopter yang tersedia, namun hari ini ditambahkan tiga unit lagi.
“Helikopter milik Estindo melaksanakan operasi pagi tadi pada pukul 06:50‑08:50 WITA, namun hasilnya masih nihil,” kata Putu.
Kelima helikopter yang digunakan dalam pencarian tersebut terdiri dari satu unit milik Direktorat Polairud Mabes Polri, satu unit helikopter Puma dari TNI AU, satu unit milik BNPB RI, serta dua unit dari Estindo Air.
Setelah helikopter Estindo menjalankan pencarian pagi hari, giliran helikopter dari Polairud yang disiapkan untuk melanjutkan penyisiran. Sayangnya, rencana itu terganggu oleh cuaca buruk.
“Kami masih menunggu konfirmasi prakiraan cuaca dari BMKG, ini untuk keselamatan Tim SAR dalam operasi pencarian,” ujar Putu.
Berdasarkan standar operasional pencarian, status tanggap darurat ditetapkan selama tujuh hari, dimulai dari laporan hilangnya helikopter pada Senin, 1 September 2025.
Helikopter BK117 D3 milik Estindo Air diketahui hilang kontak saat mengudara di atas wilayah Mentewe, Tanah Bumbu, sekitar pukul 08:54 WITA, Senin pagi. Pesawat tersebut membawa delapan orang: satu pilot, satu teknisi, dan enam penumpang. Nama-nama yang berada di dalam helikopter tersebut adalah Capt. Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.
Pesawat lepas landas dari Bandara Syamsir Alam, Kotabaru, Kalimantan Selatan, pukul 08:46 WITA dengan tujuan Bandara Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dan dijadwalkan tiba sekitar pukul 10:15 WITA.
Kontak terakhir dengan helikopter tercatat delapan menit setelah lepas landas, tepatnya pukul 08:54 WITA. Setelah itu, pesawat tidak lagi bisa dihubungi oleh AirNav dari berbagai titik, yakni Kotabaru, Banjarmasin, Balikpapan, dan Palangka Raya. Laporan resmi mengenai hilangnya kontak diterima pada pukul 12:02 WITA.
Tim SAR memperkirakan lokasi jatuhnya helikopter berada di sekitar Air Terjun Mandin Damar, berdasarkan jalur penerbangan dan sinyal terakhir yang terdeteksi.
(Sumber: Antara)