Ntvnews.id, Moskow - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, menegaskan bahwa Moskow tetap berupaya memperoleh pengakuan internasional atas sejumlah wilayah Ukraina yang dianeksasi dan saat ini dikuasai pasukan Rusia.
Dilansir dari AFP, Kamis, 4 September 2025, menurut Lavrov, pengakuan atas wilayah-wilayah Ukraina yang dianeksasi itu sebagai bagian sah dari Rusia bisa menjadi poin penting dalam perjanjian damai.
Sementara itu, Ukraina menolak keras. Kyiv menegaskan tidak akan pernah menerima kendali Rusia atas wilayah mana pun yang diduduki pasukan Moskow, bahkan bertekad untuk merebut kembali seluruh wilayah yang dicaplok.
Moskow mengklaim telah menganeksasi lima wilayah, yakni Donetsk, Lugansk, Kherson, Zaporizhzhia, serta Semenanjung Crimea yang direbut sejak 2014.
Baca Juga: Serangan Rusia Hantam Kapal Perang Ukraina
"Demi perdamaian abadi, realitas teritorial baru yang muncul... harus diakui dan diresmikan sesuai dengan hukum internasional," ujar Lavrov dalam pernyataan resmi otoritas Rusia, Rabu, 3 September 2025.
Kendali atas wilayah-wilayah Ukraina yang direbut Rusia menjadi isu krusial dalam perundingan damai yang saat ini mandek. Ukraina menuntut gencatan senjata terlebih dahulu, namun Rusia bersikeras melanjutkan serangan hingga kesepakatan menyeluruh tercapai.
Menlu Ukraina, Andriy Sybiga, menilai respons Rusia terhadap inisiatif perdamaian Presiden AS Donald Trump hanyalah "ultimatum lama".
"Rusia belum mengubah tujuan agresifnya dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk negosiasi yang bermakna," tegas Sybiga.
Baca Juga: Seribu Jenazah Tentara Ukraina Dikembalikan Rusia
"Sudah waktunya untuk menghantam mesin perang Rusia dengan sanksi-sanksi baru yang berat dan menyadarkan Moskow." tambahnya.
Turki, yang sempat menjadi tuan rumah tiga putaran negosiasi langsung, mengungkapkan pekan lalu bahwa Presiden Vladimir Putin menawarkan untuk membekukan garis depan di Kherson dan Zaporizhzhia jika Kyiv bersedia menyerahkan Donetsk sepenuhnya.
Berdasarkan analisis AFP terhadap data Institut Studi Perang (ISW), Rusia telah menguasai hampir seluruh Lugansk dan sekitar 80 persen Donetsk. Selain itu, Moskow juga menguasai sebagian besar wilayah Kherson dan Zaporizhzhia, meski ibu kota kedua wilayah itu masih berada di bawah kendali Ukraina.