Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengambil langkah cepat untuk meredakan polemik mahalnya biaya sewa kios di kawasan Blok M. Dalam kunjungannya pada Rabu, 3 September 2025, ia memastikan solusi konkret bagi para pedagang yang selama ini merasa terbebani.
Pramono menegaskan bahwa kerja sama dengan koperasi pengelola kios akan dihentikan jika terbukti melanggar kesepakatan. Keputusan ini ia ambil setelah berdialog langsung dengan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat serta mendengarkan aspirasi para pedagang.
"Pertama, saya minta untuk kerja sama yang dilanggar oleh koperasi, kalau mereka tidak memenuhi apa yang menjadi kesepakatan, maka saya minta untuk di-postpone, kerja samanya dihentikan saja," tegas Pramono.
Sebagai bentuk keberpihakan pada pedagang, Pramono Anung memberikan keringanan berupa gratis biaya sewa kios selama dua bulan bagi mereka yang bersedia membuka usaha di Blok M Hub.
"Kalau mereka mau menggunakan tempat ini (Blok M Hub), maka nanti selama dua bulan, kami berikan kebebasan, free, gratis, supaya mereka mau pindah ke tempat ini. Tempat ini jauh lebih bagus sebenarnya, lebih nyaman, ada AC-nya, dan fasilitasnya juga bagus," ungkapnya.
Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)
Baca Juga: Pramono Lantik 992 Pejabat Fungsional, Paling Banyak Guru!
Namun, ia juga mengingatkan agar para pedagang tetap menjaga suasana usaha yang kondusif, aman, dan nyaman, mengingat Blok M kini menjadi pusat kegiatan ekonomi dan gaya hidup baru di Jakarta. Pramono menegaskan, keresahan pedagang harus segera diatasi karena Blok M kini berkembang menjadi hub ikonik yang digandrungi masyarakat lintas generasi.
"Karena saya tahu, Blok M ini sekarang menjadi hub baru bagi Jakarta. Saya tidak mau ini berkepanjangan. Ini harus segera diselesaikan," tutup Pramono Anung.
Sebelumnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) telah melakukan audiensi dengan koperasi, DPRD, dan BP BUMD. Dari hasil pertemuan, biaya sewa kios UMKM disepakati sebesar Rp300 ribu per unit, sedangkan jika disewakan kembali ditetapkan menjadi Rp1,5 juta per bulan.
Namun dalam praktiknya, harga sewa dari pihak koperasi justru melonjak, menimbulkan keresahan pedagang. Sebagai solusi, MRT Jakarta menawarkan opsi relokasi dari Plaza 2 ke lorong B1 Blok M Hub dengan biaya sewa lebih ringan serta fasilitas yang lebih baik.