Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertahanan yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) ad interim, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan bahwa situasi keamanan nasional dalam kondisi aman meski diwarnai sejumlah aksi unjuk rasa di berbagai daerah.
Dalam keterangannya, Sjafrie menyampaikan bahwa pemerintah akan mengedepankan komunikasi sosial sekaligus meningkatkan kewaspadaan di lapangan. Menurutnya, setiap aspirasi masyarakat harus diperlakukan sebagai bagian dari dinamika demokrasi yang wajar.
“Sebagai pemerintah Republik Indonesia, kita terus akan menjalankan komunikasi sosial tetapi meningkatkan kewaspadaan, baik itu secara operasional maupun secara kita melakukan dialog dengan seluruh masyarakat yang ada di wilayah kita yang mungkin mempunyai pikiran-pikiran yang perlu mendapatkan respon komunikasi agar kita semuanya mendapatkan respon,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polkam, Jakarta, Selasa, 9 September 2025.
Lebih lanjut, Sjafrie menekankan bahwa aparat keamanan tetap siaga dalam mengawal situasi. Ia menegaskan bahwa negara hadir untuk memastikan ruang penyampaian pendapat berjalan tertib tanpa mengancam ketertiban umum maupun keselamatan masyarakat luas.
“Selaku Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional, saya menjamin bahwa wilayah nasional dalam keadaan aman,” tegas Sjafrie.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons atas pertanyaan mengenai bagaimana pemerintah mengantisipasi dinamika aksi massa yang marak terjadi.
Ia menegaskan, komunikasi terbuka dengan masyarakat akan terus dijalankan agar setiap aspirasi dapat dikelola secara konstruktif, sementara aparat keamanan tetap menjaga keseimbangan antara penegakan hukum dan penghormatan terhadap kebebasan berekspresi.