Ntvnews.id, Jakarta - Ikatan Alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar acara reuni lintas generasi di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu, 13 September 2025. Kegiatan ini digelar usai sepuluh tahun vakum akibat pandemi Covid-19.
Reuni bertujuan untuk mengumpulkan sekaligus kembali menyatukan para alumni, yang jarak angkatannya sudah sangat jauh.
"Kami sebagai organisasi alumni untuk pertemuan seperti ini perlu ya. Karena range umur itu sudah jauh berbeda. Sudah lebar. Sehingga diperlukan acara-acara seperti ini untuk menyatukan," kata Ketua Alumni Ikatan Alumni Teknik Mesin ITB Rilly Christian Hutabarat kepada wartawan.
Rilly mengatakan, adanya reuni alumni Teknik Mesin untuk mendorong dan memberikan dukungan kepada generasi-generasi yang masih berada di garda terdepan atau terlibat dalam pemerintahan.
Lebih lanjut, kata Rilly, kegiatan ini hanyalah kumpul biasa. Namun manfaatnya tetap sangat banyak. Sebab, antar alumni bisa saling tukar dan menimba pengalaman dari angkatan yang cukup lama terlibat membangun negeri.
"Kami selalu mendukung ya (pemerintah). Kemarin saya ketemu sama senior yang paling senior gitu, umur 90 Pak Muslimin Nasution. Dia bilang begini, 'alumni mesin itu harus ada di jantungnya pembangunan negara ini, harus berkontribusi di situ', gitu katanya pesannya begitu, semoga kita bisa bisa berkontribusi lah," jelasnya.
Sementara di tempat yang sama, Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Hermawan Judawisastra mengatakan, pihaknya mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh alumni Teknik Mesin.
Selain itu, kata dia, acara alumni ini selaras dengan pelbagai program FTMD ITB, yaitu pendidikan unggul, riset dan inovatif unggul, serta layanan kepakaran yang relevan.
"Nah, poin dua dan poin tiga ini perlu dan sangat butuh dukungan setelah kolaborasi dengan alumni," ujarnya.
Dia menyampaikan, jika dilihat para alumni Teknik Mesin yang hadir di reuni, rentangnya sangat jauh. Mulai dari alumni angkatan 1956 hingga mahasiswa tahun angkatan 2023.
"Semuanya berkumpul di sini. Dan ini akan membuat kolaborasi yang sangat baik dan juga akan mendukung program terutama program yang terakhir tadi, ini akan sangat mendukung. Sehingga ke depan FTMD seharusnya akan bisa lebih fokus dan juga bisa menjalankan program tersebut, " tuturnya.
Hermawan, menjelaskan kontribusi alumni Teknik Mesin terhadap kemajuan dan pembangun FTMD ITB tal perlu dipertanyakan lagi. Terlebih, alumni Teknik Mesin sangat terkenal dengan Kekompakannya.
"Alumni Teknik Mesin itu sudah terkenal kekompakannya dengan jargon solidarity forever, atau yang tadi terjemahkan di dalam program ini, solidaritas tanpa batas. Nah, ini yang kita terus samakan dan ini menjadi satu hal yang membuat kita bisa terus bersama-sama kompak dan menjaga kegiatan-kegiatan serta pengembangan di fakultas ini," tuturnya.
Hermawan menyampaikan, berkat dukungan dari alumni, tahun lalu, ITB bisa mengumpulkan dana sebesar Rp7 miliar untuk membuat bangunan ikonik, dinamakan Teras FTMD.
"Dari dukungan alumni, kita bisa membuat ada satu namanya teras FTMD. Di mana kami-kami membutuhkan dana sebesar Rp7 miliar saat itu, dan itu semua didukung oleh alumni. Sehingga membuat satu bangunan yang ikonik yang saat ini menjadi tempat kolaborasi, dan bukan hanya di dalam internal FTMD tapi juga membuat kolaborasi dengan fakultas-fakultas lainnya yang banyak berkunjung ke tempat tersebut. Dan itu semuanya dari dukungan alumni," tukasnya.
Tampak hadir dalam reuni alumni Teknik ITB ini yaitu Jero Wacik (Menteri ESDM era Presiden SBY), Muslimin Nasution (Menteri Kehutanan dan Perkebunan era Presiden BJ. Habibie), Susilo Siswoutomo (Wamen ESDM era SBY), Budhi Muliawan Suyitno (Menhub dan Telekomunikasi era Gus Dur), serta ribuan alumni lainnya.